Home  /  Berita  /  Hukum

Beginilah Penuturan Saksi, Saat Pasutri Ditemukan Bersimbah Darah di Sungai Puar

Beginilah Penuturan Saksi, Saat Pasutri Ditemukan Bersimbah Darah di Sungai Puar
Kondisi Rian masih dalam keadaan kritis usai peristiwa berdarah di Jorong Limo Suku, Sungai Pua, Agam, Selasa 17 November 2015 kemarin.
Rabu, 18 November 2015 09:01 WIB
Penulis: jontra
AGAM, GOSUMBAR.COM - Seperti diberitakan sebelumnya, warga Jorong V Suku, Nagari Sungai Puar, Kecamatan Sungai Puar Kabupaten Agam digemparkan dengan penemuan pasangan suami istri (pasutri) yang tergeletak bersimbah darah di kamarnya sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa 17 November 2015 kemarin.

Saat ditemukan, sang istri bernama Dila (22) telah dalam kondisi sekarat. Dila akhirnya menghembuskan nafasnya saat belum lama tiba di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Sementara sang suami Rian Fitra (24) berada dalam kondisi kritis dengan sekujur tubuh dipenuhi luka tusukan.

Menurut keterangan Rendra (17) adik kandung Rian Fitra, saat kejadian dirinya yang tidur di kamar bagian belakang tersentak mendengar suara erangan minta tolong dari arah kamar kakak kandungnya pada bagian depan. Ia yakin, suara itu adalah suara kakak iparnya. Saat bersamaan, Ia juga mendengar ada suara bayi yang menangis keras dari kamar itu.

Memang, saat kejadian hanya empat orang yang berada di rumah tersebut, diantaranya kakak kandungnya Rian Fitra, kakak iparnya Dila bersama bayinya yang baru berusia sekitar tujuh bulan, serta Rendra sendiri. Rumah yang ditempati itu merupakan rumah neneknya Rian Fitra.

“Saat terbangun mendengar suara minta tolong dan bayi menangis, saya lalu ke luar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Namun antara kamar belakang dengan kamar depan, itu ada pintunya, dan pintu itu terkunci. Saya lalu buka pintu belakang lalu masuk rumah bagian depan melalui jendela yang saya buka paksa,” tutur Rendra.

Setelah berada di ruangan depan, Rendra langsung menuju kamar kakak kandungnya, yang waktu itu tidak terkunci. Namun Rendra kaget, ketika melihat kakak kandungnya memegang pisau dapur dan melakukan gerakan seperti sedang menusuk.

Melihat kejadian itu, spontan saja Rendra lalu merangkul dan merebut pisau yang ada dalam genggaman kakak kandungnya yang waktu itu sedang dalam kondisi terlihat lemah. Dengan penuh rasa cemas, Rendra lalu bergegas ke luar rumah untuk memberitahukan peristiwa tersebut kepada orangtua dan keluarganya yang tinggal di sebelah rumah tersebut.

Ketika kembali ke kamar, Rendra bersama kedua orangtuanya dan sejumlah keluarganya telah melihat kakak kandung dan kakak iparnya sudah terkapar bersimbah darah dan tak sudah tak berdaya dalam kondisi berdekapan di bawah tempat tidur. Sementara bayi mereka masih berada di atas tempat tidur sambil terus menangis.

Melihat hal tersebut, Dila dan Rian Fitra kemudian dilarikan ke RSAM Bukittinggi. Namun malangnya, sesaat tiba di rumah sakit, nyawa Dila sudah tak tertolong, sementara kondisi Rian Fitra masih dalam keadaan kritis.

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh Satreskrim Polres kota Bukittinggi, sementara barang bukti berupa pisau dapur  juga telah diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Banuhampu untuk penyidikan lebih lanjut (**)

Kategori:Agam, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/