Home  /  Berita  /  Umum

Dua Kota di Sumbar Ini Terbanyak Temuan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

Dua Kota di Sumbar Ini Terbanyak Temuan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Ilustrasi.net
Kamis, 03 Desember 2015 13:20 WIB
Penulis: GoSumbar.com
PADANG — Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat telah menemukan 1.346 Orang dengan HIV/AIDS (Odha) di Sumbar sejak tahun 2002-2015.

Tidak hanya itu, 173 orang diantara jumlah itu juga telah meninggal.  Sedangkan untuk laporan dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, Kota Padang menjadi tempat terbanyak temuan Odha ini, terdata sebanyak 499 orang. Selanjutnya disusul oleh kota Bukittinggi dengan 171 temuan.

Seterusnyanya, di Kabupaten Agam dengan 87 temuan, Kabupaten Padang Pariaman dengan 51 temuan dan sisa daerah lain di bawah 50 temuan.

Walaupun jumlah temuan di Kota Padang jauh melampaui Bukittinggi, secara case rate Bukittinggi menjadi daerah dengan kepadatan temuan tertinggi di Sumbar.

Data tersebut merupakan hasil kumulatif yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Dinkes Sumbar jelang peringatan Hari HIV/AIDS 1 Desember tahun ini.

Seperti kita ketahui bersama cara penularan virus mematikan ini antara lain melalui hubungan seks, baik heteroseksual, homoseksual mau­pun biseksual masih menjadi yang tertinggi dengan 616 temuan, disusul cara penularan lewat jarum suntik dengan 408 temuan. Selain itu berdasarkan rataan usia, mereka yang berusia 20-29 tahun dengan 478 temuan adalah yang tertinggi, disusul rataan usia 30-39 tahun dengan 466 temuan.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL) Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Irene Susilo mengatakan, untuk case rate (rataan kasus) atau kepadatan temuan yang diambil dari jumlah temuan berbanding jumlah penduduk, Sumbar berada di peringkat sembilan case rate tertinggi dengan 21,59 persen.

“Untuk kepadatan temuan, Sumbar berada di posisi sembilan. Provinsi dengan kepadatan temuan tertinggi adalah Papua. Kepadatan temuan bukan didapatkan dari jumlah temuan, namun hasil dari perbandingan temuan dengan jum­lah penduduk. Jakarta sebagai daerah berpenduduk terbanyak, berada di posisi keempat,” jelasnya.

“Kepadatan temuan di Bukittinggi mencapai 50,57%, disusul Kota Padang, Kota Solok dan Kota Payakumbuh di posisi kedua, tiga dan empat. Tingginya case rate di Bukittinggi tidak lepas dari jumlah penduduknya yang sedikit, tapi temuannya mencapai 171,” ungkapnya.

Sementara itu untuk tahun ini, hingga November Dinkes Sumbar telah me­nemukan 154 Odha baru, 11 di antaranya telah meninggal dunia. Kota Padang masih menjadi lokasi dengan temuan Odha tertinggi dengan 76 temuan. Disusul temuan yang bukan warga Sumbar tapi tinggal di Sumbar sebanyak 21 temuan.

Untuk pelayanan terkait HIV/AIDS, menurut Irene, Sumbar memiliki beberapa pusat pelayanan di beberapa daerah. Pertama, pelayanan Konseling dan Tes HIV di Klinik VCT RSUP M Djamil, RSAM Bukittinggi, Puskesmas Payolansek, Puskesmas Biaro, RSU Solok dan RSU Padang Pariaman. Kedua, pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan di RSUP M Djamil, RSAM Bu­kittinggi, RSUD Solok, RSUD Pariaman dan RSU Yos Sudarso. Ketiga, pelayanan program terapi rumatan metadon di klinik PTRM RSUP M Djamil.

“Untuk upaya pengendalian HIV/AIDS sendiri, pemerintah melalui Kemenkes sebagai leading sector telah mencanangkan Getting Three Zeroes seoptimal mungkin. Di antaranya, menurunkan jumlah kasus baru HIV, menurunkan angka kematian akibat kasus tersebut dan menurunkan stigma dan diskriminasi di tengah masyarakat. Nanti, keseluruhannya juga bermuara pada upaya peningkatan kualitas hidup Odha,” pungkasnya.(**)

Sumber:harianhaluan.com
Kategori:Padang, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/