BNPB: Pencarian Dilanjutkan, 15 Masih Tertimbun Longsor di Bengkulu Utara

BENGKULU UTARA - Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi korban longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Longsor telah menimpa 18 orang penambang emas dan anggota keluarganya, serta 20 pondok semi permanen pada Kamis, 3 Desember 2015 pukul 19.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat, 4 November 2015 menyebutkan, Tim SAR gabungan masih kesulitan untuk melakukan evakuasi karena kondisi medan berat dan cuaca. Alat berat tidak dapat masuk menuju lokasi karena akses menuju lokasi bencana tertutup oleh longsoran di tiga tempat.

Hingga Jumat pukul 12.00 WIB, 1 orang berhasil dievakuasi dalam selamat dan luka berat atas nama Irzal (20 tahun). Dua orang ditemukan dalam kondisi tewas yaitu Mudek (pria, 40 tahun) dan Marlian (pria). 15 korban lainnya masih tertimbun di dalam tanah dan belum berhasil ditemukan.

Disebutkan Sutopo, Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor. Lokasi longsor dari Kec. Napal Putih menggunakan molek sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit. Dari Sumpit menggunakan Molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki 3 jam hingga sampai lokasi longsor. Kebutuhan mendesak adalah logistik untuk petugas dan masyarakat yang terisolir akibat putusnya jalan.

Berikut ke-15 korban adalah: Warga Desa Lebong Tambang: (1) Syamsul Komarudin (50), (2) Alif, (3). Fadila (20), (4) Akhmad Hanafi (23) dan (5). Alfin (20).

Warga Desa Kampung Jawa : 6. Joni (L/40). 7. Mameng (L/45).

Warga Desa Tunggang : 8. Karmedi (L, 20). 9. Erma (P, 28). 10. Ara (P, 2,5).

Warga Ds. Ladang Palembang : 11. Felsi (P, 4). 12. Yen (P, 28). 13. Ade (L, 20). 14. Safari (L, 30).

Warga Desa Lokasari : 15. Tias (L, 35). (***)