Home  /  Berita  /  Umum

Bulan Ini PLTMG Arun Tuntas dan Awal Januari 2016 Langsung Suplai Listrik

Bulan Ini PLTMG Arun Tuntas dan Awal Januari 2016 Langsung Suplai Listrik
Senin, 07 Desember 2015 08:35 WIB
BANDA ACEH - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun yang  dibangun PT PLN (Persero) di Desa Paloh, Kecamatan Muara Batu, Kota Lhokseumawe akan tuntas pada 31 Desember tahun ini dan mulai beroperasi penuh awal Januari 2016.

Setelah beroperasi menyuplai arus listrik nanti, PLTMG Arun yang berkapasitas 184 Megawatt (MW) diharapkan mampu memperkuat sistem kelistrikan serta menghindari pemadaman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Aceh.

Pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar gas ini membutuhkan waktu 18 bulan terhitung dimulainya kontrak efektif 30 Juni 2014. Proyek Gas Engine Power Plant Arun dengan dana investasi sebesar Rp35,4 miliar dan 81,2 Juta Euro ini akan menggunakan bahan baku gas yang didatangkan PLN dari BP Tangguh Papua.

Supervisor Proyek PLTMG Arun, Ferdyan Hijrah Kusuma saat menerima kunjungan wartawan dalam kegiatan Press Gathering PT PLN Aceh di lokasi proyek, Sabtu (5/12) menyatakan, proyek yang dibangun Juni 2014 sudah dilakukan tahap uji kehandalan pada 2 Desember lalu dan tidak ada hambatan.

PLTMG Arun yang dibangun oleh PT Wijaya Karya dan menggunakan 19 mesin merupakan PLTMG terbesar di Indonesia, sedangkan yang kedua PLTMG Bangkanai, Kalimantan Tengah berkapasitas 155 MW yang menggunakan 16 mesin.

“Jadi baru lima mesin yang kita uji coba yaitu mesin 6 sampai 10. Dan selama tahap pengujian tidak ada hambatan,” kata Ferdyan didampingi Manajer Perencanaan PT PLN Wilayah Aceh, Arif Mudhari dan Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum PLN Wilayah Aceh, Said Mukarram.

Pada saat uji kehandalan, katanya, sebanyak lima mesin dihidupkan selama 72 jam tanpa henti dan sudah bisa menyuplai listrik antara 47 hingga 48 MW untuk wilayah Aceh. Sedangkan 14 mesin lagi diperkirakan akan bisa diuji pada pekan depan, sehingga pada 31 Desember akan dilakukan suplai penuh.

“Saat ini masih dilakukan pengerjaan, sedangkan instalasi mesin sudah selesai, dan saat ini sedang dilakukan uji kehandalan. Artinya, pembangkit PLTMG sudah mulai menyuplai listrik 48 MW, sejak 2 Desember untuk 5 mesin dari 19 mesin sudah kita uji coba dan 31 Desember, 184 MW sudah siap kita suplai,” terangnya.

Ferdyan menyatakan, dalam pengoperasiannya, PLTMG Arun mendapat pasokan gas dari Papua dalam bentuk cair, kemudian sampai di Arun diolah lagi menjadi gas (regasifikasi) oleh PT Petra Arun Gas (PAG).

“Untuk kebutuhan bahan bakar gas akan dipasok oleh PLN dari BP Tangguh, Papua dan akan melalui proses regasifikasi arun dengan kebutuhan 40 mmscfd gas perhari,” ungkapnya.

Manager Perencanaan PLN Wilayah Aceh, Arief Mudhari menyatakan, dengan beroperasinya PLTMG Arun maka dapat memperkuat sistem kelistrikan di Aceh, karena dapat menambah daya dan memperbaiki penyuplaian. “PLTMG ini merupakan bagian dari program pembangunan listrik 32.000 MW secara nasional pada masa Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla,” ungkapnya.

Untuk Kebutuhan Aceh

Ia menyatakan, meskipun PLTG Arun nantinya terkoneksi jaringan listrik se-Sumatera, namun listrik yang dihasilkan lebih diutamakan untuk kebutuhan Aceh.

“Jadi, meskipun terkoneksi se-Sumatera, namun listrik yang dihasilkan PLTMG Arun untuk kebutuhan Aceh, kalau ada lebih daya listrik, baru kita suplay ke provinsi lainnnya di Sumatera,” katanya.

Yang terpenting lagi, menurut Arief, keberadaan PLTG Arun akan menarik minat para investor menanamkan investasinya di Aceh, karena pengusaha tidak terkelandala lagi dengan masalah listrik.

Ia menilai, jika listrik di Aceh sudah cukup baik dan surplus, maka industri-industri besar akan tumbuh di Aceh, sehingga daerah ini bisa maju perekonomiannya. Tapi sebaliknya, jika kekurangan listrik, para investor akan berfikir seribu kali untuk menginvestasikan modalnya di Aceh. “Jadi, listrik merupakan komponen sangat penting untuk menarik investor datang ke Aceh,” katanya.

Selain itu, PLN Aceh akan terus dan telah membangun pembangkit tenaga listrik di sejumlah daerah, di antaranya PLTU Nagan Raya, PLTA Peusangan, Geothermal Sabang, dan Geothermal Seulawah.

Kondisi listrik Aceh saat ini sudah cukup, namun dengan adanya PLTMG Arun tersebut akan semakin mempekuat sistem kelistrikan di Aceh. Selain itu dengan adanya PLTMG ini juga akan memperkkuat dari sisi daya dan memperbaiki dari sisi pelayanan.

“Kalau ini operasi penuh ditambah PLTU Nagan Raya 2 x 100 MW maka kita akan mandiri, tapi kita tidak bisa lepas dari daerah lain karena sistem kelistrikan di Sumatera ini sudah terkoneksi, artinya kalau kita lebih maka akan disuplai kedaerah lain,” jelasnya.

Ditambahkan, PLN Aceh telah berkomitmen untuk memajukan Aceh di bidang ketenagakelistrikan, sehingga “Aceh Gemilang di 2020” bisa terwujud.

Pembangunan PLTMG ini diakui Arif juga bagian dari perjalanan menuju Aceh gemilang listrik pada tahun 2020. “Kita harus optimis Aceh akan maju dengan listrik yang kuat,” tegasnya. (mhd/anl)

Editor:Ridwan Iskandar
Sumber:analisadaily.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77