Melihat Kebesaran Allah di Jembatan Aka dan Air Terjun Bayang Sani Pesisir Selatan

Wisatawan mencoba menyeberang di atas Jembatan Akar. (Humas Pessel)Kondisi Jembatan Akar. (Humas Pessel)Jembatan Akar bergayut diantara dua pohon beringin. (Humas Pessel)Jembatan Akar nan mempesona. (Humas Pessel)Peserta arung jeram beristirahat dibawah Jembatan Akar. (mongabay.co.id)Air Terjun Bayang Sani. (Humas Pessel)
Sabtu, 02 Januari 2016 08:29 WIB
JEMBATAN AKAR (orang biasa menyebut Jembatan Aka) terletak di Kampung Pulut-Pulut Kecamatang IV Nagari Bayang Utara. Objek wisata ini berjarak 24 KM dari Kota Painan Ibukota Kabupaten Pesisir Selaran dan 65 KM dari Ibukota Provinsi Sumatera Barat, Padang. Jembatan Akar ini bisa disebut salah satu kebesaran Allah yang.

Karena objek wisata yang sangat unik karena jembatan ini terbentuk dari penyatuan jalinan akar-akar pohon beringin di dua bibir sungai yang membentang di atas jembatan yang terbentuk dan bisa dilalui. Tak hanya itu, air sungai nan bening dari Batang Bayang, juga bisa digunakan sebagai aktivitas arung jeram, bagi yang suka olahraga petualangan.

Jembatan ini pertama kali dibuat oleh seorang tokoh masyarakat bernama Pakiah Sokan pada tahun 1916 dengan tujuan untuk menghubungkan dua desa yang terpisah oleh sungai. Kondisi jembatan ini semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya. Butuh waktu selama 20 tahun sehingga jembatan akar itu terbentuk. Panjang jembatan ini 25 M dengan lebar 1,5 M dengan ketinggian 6 meter dari permukaan air.

Setiap hari libur tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Jembatan ini setiap harinya dijadikan sebagai jalan alternatif bagi warga yang akan beraktifitas dari desa yang satu ke desa seberang atau sebaliknya.

Selain berfungsi sebagai konstruksi penghubung, Jembatan Akar Bayang dianggap kramat warga sekitar. Bahkan, 3 hari memasuki bulan suci Ramadan, warga masyarakat dari berbagai daerah datang ke Jembatan ini untuk melaksanakan acara Balimau demi mendapatkan berkah dari Tuhan. Saat libur Lebaran daerah Bayang ini kerap menjadi tujuan wisata yang dibanjiri warga.

Tidak jauh dari Jembatan Akar Bayang, terdapat Air Terjun Bayang Sani yang terletak sekitar 3 km sebelum Jembatan Akar di Desa Koto Baru. Air terjun ini memiliki ketinggian mencapai 80 meter dan memiliki lima tingkat. Air Terjun Bayang Sani ini merupakan Air Terjun terbesar di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pada masa Hindia Belanda, air terjun ini kerap menjadi tempat mandi bangsawan Belanda. Mereka bahkan menamainya Well Come, karena merasa nyaman mandi di sana. Warga sekitar kemudian menyebut nama air terjun ini dari kata tersebut yang melesap dengan tutur lisan sehari-hari menjadi Walikum. Sebelumnya warga menyebut air terjun ini hingga tahun 1980-an sebagai Tarasah Ikua Kudo (Air Terjun Ekor Kuda) karena bentuknya yang mirip ekor kuda.

Tahun 1980-an nama air terjun ini berubah seiring perubahan nama daerah-daerah di Sumatera Barat, termasuk Tarasah Ikua Kudo. Air terjun ini pun dinamai Air Terjun Bayang Sani sesuai nama kawasannya.

Dan memanfaatkan momen liburan, tak ada salahnya anda bersama orang-orang terkasih mendatangi lokasi wisata ini, sekaligus menikmati kebesaran Allah lewat akar pohon yang bersatu menjadi sebuah jembatan. Dan mandi di Air Terjun Bayang Sani, silahkan. (***)

Editor:Marjeni Rokcalva
Sumber:Pesisirselatankab.go.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/