Meski Penganut Katolik, Partice Evra Sebut Islam Agama yang Indah

PARIS - Pemain bertahan Olympique de Marseille, Partice Evra, sangat mengutuk aksi teroris di Kota Barcelona, Spanyol, yang menyebabkan terbunuh dan terlukanya orang-orang yang tidak bersalah.

Namun Evra mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahkan dan memusuhi umat Islam, terkait aksi teror tersebut. Karena aksi teror tersebut bukanlah gambaran agama Islam. Menurutnya, Islam adalah agama yang indah.

Evra menyampaikan itu melalui video di akun Instagram miliknya.

''Saya tahu apa yang akan dikatakan orang sekarang (serangan teroris) --ini adalah Islam, ini adalah orang-orang Muslim-- Anda tidak tahu apa-apa tentang agama ini (Islam). Ini adalah agama yang indah.''

''Saya hanya ingin mengatakan pendapat saya tentang apa yang terjadi saat ini dan tentang agama. Saya berbicara dalam enam bahasa, saya telah dibesarkan sebagai seorang Katolik, tapi saya juga ingin belajar tentang setiap agama, sama seperti saya ingin belajar banyak bahasa.''

Ia bahkan mengaku sedang belajar tentang Islam. ''Saya sedang belajar tentang Islam saat ini dan saya sedang membaca Alquran. Semakin saya tumbuh semakin saya mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, saya percaya kepada Tuhan, saya percaya kepada Yesus, jadi mengapa saya seharusnya tidak percaya kepada Nabi Muhammad?''

''Beberapa orang menggunakan agama untuk menciptakan perang atau membunuh orang-orang yang tidak bersalah di seluruh dunia. Beberapa orang dimanipulasi dengan pandangan terdistorsi tentang agama, beberapa pemimpin, beberapa media ingin menciptakan kebencian di seputar agama-agama tertentu. Jadi yang ingin saya katakan adalah, sebelum Anda menilai seseorang atau menilai sebuah agama belajar tentang hal itu.''

''Saya mengatakannya lagi Islam adalah agama yang indah seperti kedamaian, ini tentang saling membantu. Kita perlu berhenti membaca media. Tuhan tidak menciptakan kita untuk membunuh orang yang tidak bersalah. Kita semua memiliki tujuan dan saya ingin membawa lebih banyak positif dan lebih bahagia dan kita hanya hidup sekali dan jika kita berada di sini karena Tuhan ingin kita melakukan sesuatu.''

''Saya bermain sepak bola dan saya telah bekerja keras sehingga saya dapat membantu orang lain, saya memiliki 400 anak di Senegal dan saya berharap dapat membuka lebih banyak hal di seluruh dunia. Saya tidak ingin ada pujian untuk itu, tetapi saya tahu apa yang telah saya lakukan di planet ini untuk melakukan, dan itu adalah untuk menjadi manusia terbaik yang saya bisa.''

''Apapun situasi Anda, Anda selalu bisa menjadi manusia terbaik yang Anda bisa. Bagi saya itu adalah agama yang sempurna menjadi manusia yang baik. Menjadi religius bukan hanya untuk berdoa sesuai dengan cara Anda bertindak.''

''Saya akan berdoa dengan setiap agama di gereja di sebuah masjid, di sebuah sinagog, saya akan bermeditasi, saya tidak tersesat, hanya terbuka. Kita semua berdoa kepada Tuhan yang sama. Saya percaya ini mengajarkan Anda untuk mengetahui tentang diri Anda lebih baik, tentang semangat Anda dan Anda melihat dunia dengan cara yang berbeda.''

''Hentikan kebencian, jangan takut pada hal-hal yang tidak Anda ketahui. Hentikan terorisme. Hormati setiap agama dan jika Anda takut pada agama tertentu alih-alih takut untuk belajar tentang hal itu dan dengarkan sebelum Anda membuat keputusan. Saya tahu ini hanya pendapat saya, dan dunia ini membutuhkan lebih banyak tindakan daripada kata-kata bijak.''***