Diimbangi Filipina 2-2, Pembobol Gawang Indonesia Ternyata Dokter Gigi

Diimbangi Filipina 2-2, Pembobol Gawang Indonesia Ternyata Dokter Gigi
Selebrasi Misagh Bahadoran usai membobol gawang Indonesia. (lliputan6.com)
Rabu, 23 November 2016 08:18 WIB
BULACAN - Timnas Indonesia gagal mengalahkan Filipina dan hanya bermain imbang 2-2, pada laga kedua penyisihan grup A Piala AFF di Philippine Sports Stadium, Bulacan, Filipina, Selasa malam. Hasil itu membuat peluang Indonesia semakin kecil bisa lolos ke babak berikutnya.

Dari dua gol yang bersarang di jala gawang Indonesia, satu gol diantaranya dilesakkan Misagh Bahadoran, winger timnas Filipina. Golnya pada babak penyisihan grup Piala AFF 2016 tersebut merupakan yang keenam dalam 49 penampilannya bersama The Azkals.

Perjuangan seorang Misagh Bahadoran menjalani dua dunia yang berbeda patut menjadi inspirasi. Menyandang gelar sarjana akademi kedokteran gigi, dia berani bertaruh untuk memilih karier sebagai pemain bola.

Di balik kontribusi panjangnya untuk Filipina, siapa sangka pemain 29 tahun tersebut pernah menolak panggilan tim nasional gara-gara alasan pendidikan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2007, ketika Bahadoran masih berstatus mahasiswa di Centro Escolar University, Manila.

"Saya tipe orang yang jika ingin meraih sesuatu, saya tak gampang menyerah. Saya sangat ingin menjadi pemain sepak bola sejak berumur 7 tahun, dan saya percaya suatu hari saya bisa menjadi pesepakbola profesional, meski di Filipina sepak bola belum berkembang," ujar Bahadoran dalam sebuah wawancara eksklusif dalam laman AFF Suzuki Cup.

Pemain berdarah Iran-Filipina dengan susah payah membangun mimpinya sambil mengejar gelar akademis. Mendiang ayahnya, Mustofa, yang wafat sebulan lalu, yang berperan besar untuk 'memagari' Bahadoran agar terus bersekolah sambil berlatih sepak bola.

"Sepak bola di Filipina belum berkembang. Anda hanya membuang-buang waktu, dan upahnya di sepak bola tak besar. Kenapa saya masih menjalaninya? Karena saya mengerjakan apa yang saya cintai," tutur Bahadoran.

Awalnya Bahadoran kesulitan menjalani rutinitas yang 'tak biasa' bagi kebanyakan orang ini. Dia harus bangun tidur pukul 5 pagi setiap harinya untuk menyiapkan segala keperluan kuliahnya sendiri.

"Sangat sulit menjalani keduanya karena pendidikan sebagai dokter gigi juga susah. Saya harus bangun pukul 5 pagi setiap harinya. Saya pelajar dan tak ada yang mencucikan baju dan memasak untuk saya. Semua dilakukan sendiri," ujarnya.

Pada 2011 di hari kelulusannya, dia menunjukkan pada keluarganya kalau dia bersungguh-sungguh mengejar karier di dunia olahraga. Bahadoran memutuskan tak hadir dalam pesta kelulusan untuk memenuhi panggilan timnas.

"Saya pulang jam 5 sore lalu berlatih sampai malam. Saya belajar satu-dua jam, lalu istirahat sampai bangun kembali pukul 5 pagi," katanya.

Kekasih dari bintang reality show 'Pinoy Big Brother' Sam Pinto tersebut berencana membuka klinik gigi bernama Global Elite Dental Clinic. Klinik ini nantinya akan mensponsori banyak atlet di Filipina

"Sepak bola seperti pekerjaan paruh waktu di Filipina. Sepak bola sedang berkembang dan saya memulai langkah kecil di samping menjadi pesepakbola," kata Bahadoran.***

Editor:sanbas
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/