Gadis Baduy Diperkosa 3 Pembunuhnya dalam Kondisi Tewas Berlumur Darah

Gadis Baduy Diperkosa 3 Pembunuhnya dalam Kondisi Tewas Berlumur Darah
Ilustrasi jenazah. (dok)
Kamis, 05 September 2019 18:07 WIB
SERANG - Polisi berhasil menangkap tiga pria yang diduga pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap SW, gadis suku Baduy luar, yang jenazahnya ditemukan dalam saung di Kampung Karakhal, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, Jumat (30/8) lalu.

Dikutip dari detik.com, pengakuan pelaku kepada polisi, gadis berusia 13 tahun itu mereka perkosa secara bergantian dalam kondisi sudah tewas dan berlumuran darah.

Awalnya ketiga pelaku membawa korban ke dalam saung. Saat akan diperkosa, korban melawan. Karena melawan, pelaku membacokkan golok ke leher SW. Korban menangkis golok menggunakan tangan, higga keduan tangannya putus. Setelah kedua tangan korban putus, pelaku membacok leher korban.

''Dibawa ke gubuk, terjadi perkosaan. Korban teriak, langsung goloknya dibacokkan. Korban tangkis pakai tangan kanan, putus, (tangkis) tangan kiri, juga putus,'' kata Dirkrimum Polda Banten Kombes Novri Turangga di Mapolda Banten, Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Banten, Kamis (5/9/2019).

Ditambahkan Novri, korban meninggal setelah lehernya dibacok pelaku. Dalam keadaan tak bernyawa dan berlumuran itu, ketiga pelaku memerkosa SW secara bergilir.

Gangguan Mental

Adanya ketertarikan seksual pada mayat merupakan salah satu bentuk penyimpangan perilaku seks jenis necrophilia. Dalam buku panduan diagnosis gangguan mental Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), seseorang bisa terdiagnosis ini hanya dengan memikirkan ingin berhubungan seksual dengan mayat.

Dikutip dari Psychology Today, tidak semua perilaku necrophilia berhubungan dengan pembunuhan. Jack Pemment, sarjana neurosains dari University of Mississippi, kadang necrophilia bisa disebabkan karena kebutuhan memiliki pasangan yang tidak menolak.

''Hal ini bisa diartikan bermacam-macam, namun kemungkinan bahwa ini bercabang dari kebutuhan pasangan yang tidak menghakimi, yang terkadang diinginkan seseorang dalam hubungan yang sehat. Ini juga bisa karena kebutuhan agar tidak disakiti atau dikecewakan, dan bisa jadi karena takut tidak mampu memproduksi orgasme saat seks,'' tuturnya.

Meskipun menyeramkan dan tidak masuk akal, Pemment melanjutkan, memang lebih mudah untuk menjadi intim secara seksual dengan mayat karena tidak ada emosi yang terlibat.

''Mungkin mirip dengan alasan mengapa orang, setidaknya sementara dalam hidupnya, lebih memilih (berhubungan intim) dengan sex dolls atau boneka seks,'' pungkasnya.

Tewas dalam Saung

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kampung Cisimeut Raya, Desa Cisimeut, Kabupaten Lebak, Banten digemparkan penemuan jasad seorang remaja putri, warga Baduy luar, Jumat (30/9/2019).

''Ada luka terbuka diduga bekas senjata tajam pada bagian wajah, tangan dan kaki. Korban diduga sempat melakukan perlawanan, sampai akhirnya dibunuh,'' ungkap Kapolres Lebak AKBP Dani Haryanto dihubungi poskotanews.com, Sabtu (31/8/2019) lalu.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77