Serang Puluhan Ribu Muslim yang Sedang Shalat Id, Polisi Israel Dianggap Provokasi Umat Islam

Serang Puluhan Ribu Muslim yang Sedang Shalat Id, Polisi Israel Dianggap Provokasi Umat Islam
Kompleks Masjid Al Aqsha di Yerusalem. (republika.co.id)
Senin, 12 Agustus 2019 16:23 WIB
YERUSALEM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, tindakan polisi Israel melakukan serangan terhadap puluhan ribu Muslim Palestina yang sedang menunaikan Shalat Idul Adha 1440 Hijriah, di Kompleks Masjid Al Aqsha, Ahad (11/8) pagi, memrovokasi kemarahan Umat Islam.

''Kita mesti meminta pemerintah Israel bertanggung-jawab karena polisinya menerobos ke dalam halaman Masjid Al-Aqsha dan menyerang jamaah. Ini merupakan provokasi terhadap perasaan umat Muslim dan menjadi bahan bakar buat situasi dan meningkatkan ketegangan yang akan menyeret wilayah ini ke lingkaran kekerasan,'' kata Presiden Palestina melalui jurui bicaranya Nabil Abu Rudeinah, seperti dikutip dari republika.co.id.

Polisi Israel menyerang puluhan ribu Muslim Palestina yang sedang menunaikan Shalat Idul Adha, salah satu hari besar Islam, di Masjid Al Aqsha di Kota Tua Yerusalem, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA. Akibat perbuatan pasukan pendudukan itu belasan Muslim Palestina, kebanyakan berusia lanjut, menderita cidera dan harus dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

Serangan polisi tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat ekstremis sayap-kanan Israel mendesak diizinkannya kaum Yahudi fanatik memasuki tempat suci umat Muslim itu pada hari raya penting Islam.

Agar kaum Yahudi fanatik masuk, polisi Israel menyerang umat Muslim di kompleks masjid dan memaksa mereka ke luar dari tempat tersebut, serta menghalangi mereka menunaikan kewajiban agama mereka.

Abu Rudeinah menekankan dalam satu pernyataan, perlunya untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsha. Dia menegaskan, bahwa itu adalah garis merah yang tak bisa ditolerir dalam menghadapi serangan yang berulangkali terjadi oleh pasukan pendudukan dan pemukim Yahudi fanatik.

Dia mengatakan Presiden Mahmoud Abbas ''menghormati rakyat kami di Yerusalem atas keteguhan mereka dalam menghadapi aksi kaum pendudukan yang berusaha mengubah status quo Masjid Al-Aqsha sebagai salah satu tempat suci umat Muslim.''

Presiden Abbas juga menyerukan campur-tangan mendesak Arab dan internasional guna mencegah agresi dan kecongkakan Israel serta pasukan Israel sebagai kekuatan pendudukan agar menghentikan tindakan dan perbuatannya di Yerusalem serta Masjid Al-Aqsha.

''Kami ingin pemerintah Israel tidak terus mengizinkan pemukim melakukan kejahatan ini dan kami memperingatkan agar tidak mengubah konflik politik jadi konflik agama, yang bisa membakar semuanya,'' sambungnya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/