Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Sepakbola
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
37 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Agar Bisa Sekolah, Anak-anak Desa Ini Dimasukkan ke Kantong Plastik Saat Seberangi Sungai yang Deras

Agar Bisa Sekolah, Anak-anak Desa Ini Dimasukkan ke Kantong Plastik Saat Seberangi Sungai yang Deras
Seorang pria menyeberangkan anaknya yang berada dalam kantong plastik besar di sungai yang dalam dan deras, agar bisa sampai ke sekolah dalam keadaan kering. (lp6c)
Selasa, 25 Juni 2019 17:32 WIB
VIETNAM - Berbagai cara dilakukan orangtua agar anaknya bisa sekolah. Bahkan tak jarang, orangtua melakukan cara-cara yang unik dan berisiko agar anaknya bisa sampai ke sekolah dalam keadaan kering.

Dikutip dari liputan6.com yang melansir World of Buzz, Selasa (25/6/2019), karena transportasi masih kerap menjadi kendala bagi para siswa untuk bisa sampai di sekolah, sejumlah orangtua di Vietnam memutuskan untuk memasukkan anak-anak mereka ke dalam kantong plastik besar untuk menyeberangi sungai dengan arus yang deras.

Setiap hari, seorang pria tampak membantu anak-anak menyeberangi sungai menggunakan plastik besar agar mereka dapat pergi ke sekolah dengan kondisi kering.

Foto pria yang mengangkut para siswa dengan plastik sambil berenang melintasi sungai yang mengalir deras bahkan menjadi sorotan hingga perbincangan warganet.

Lumrah Terjadi

Pemandangan tersebut memang biasa dilihat warga di Desa Houi Ha selama musim hujan dari bulan Juni hingga Oktober setiap tahunnya. Karena selama musim panas, akan ada jembatan yang dibangun untuk memungkinkan orang menyeberangi sungai. Namun, selama musim hujan, arus air akan meningkat dan permukaan air juga akan naik.

Oleh karena itu, jembatan tidak dapat bertahan dan arus yang tinggi akan membahayakan rakit, yang biasanya digunakan untuk menyeberangi sungai.

Karena kondisi tersebut, orang tua tidak punya pilihan selain mempekerjakan seorang pria untuk membantu anak-anak sampai ke sekolah meski dibungkus dalam plastik.

Meski penuh perjuangan selama menyeberangi sungai, anak-anak masih harus berjalan sejauh 15 km untuk bisa sampai ke sekolah mereka. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/