Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
17 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
7 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
6 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas
Ilustrasi korban tenggelam. (kompas.com)
Sabtu, 06 April 2019 16:27 WIB
JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Hariadin tenggelam dan tewas di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, Jumat (5/4). Hariadin teggelam saat berusaha kabur dari penyanderaan Abu Sayyaf, kelompok bersenjata di Filipina Selatan.

Dikutip dari kumparan, nasib nelayan tersebut sempat samar setelah sebelumnya dilaporkan tenggelam. Keterangan mengenai tewasnya Hariadin disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

''Pada Jumat, 5 April 2019 sekitar pukul 18.00, seorang WNI atas nama Hariadin yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan meninggal dunia di perairan Pulau Simisa,'' sebut Arrmanatha dalam keterangan pers, Sabtu (6/4).

''Hariadin meninggal akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan,'' sambung dia.

Arrmanatha mengatakan, Hariadin kabur dari penculikan Abu Sayyaf bersama seorang WNI lainnya, Heri Ardiansyah. Mereka berdua melarikan diri saat militer Filipina menyergap persembunyian Abu Sayyaf di pulau tersebut.

''Hariadin bersama WNI sandera lainnya Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari terkena serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera,'' ucapnya.

Heri dan Hariadin diketahui tinggal di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan. Mereka diculik Abu Sayyaf pada Desember lalu.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/