Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Nur Aisyah, Balita Anak WNI Dibunuh dan Dimutilasi Pasutri Malaysia

Nur Aisyah, Balita Anak WNI Dibunuh dan Dimutilasi Pasutri Malaysia
Nur Aisyah Abdullah Alley, balita yang dibunuh pasutri Malaysia. (suara.com)
Jum'at, 08 Maret 2019 14:43 WIB
JAKARTA - Polisi Diraja Malaysia menangkap pasangan suami istri, Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Roslina Wan Jusoh (40), keduanya warga Malaysia, karena diduga membunuh dan memutilasi Nur Aisyah Abdullah Alley, bocah berusia 3 tahun.

Dikutip dari suara.com, Nur Aisyah Abdullah Alley merupakan putri dari Rosmaliah Samo (31) yang berstatus WNI. Balita malang itu dilaporkan hilang pada akhir Februari 2019 dan saat ditemukan sudah berupa tengkorak..

Nus Aisyah diduga dibunuh di hutan yang berada di kawasan Gunung Raya, Langkawi, Malaysia, oleh pasangan suami istri yang mengasuhnya.

Kepala Polisi Diraja Malaysia Distrik Langkawi Superintendent Mohd Iqbal Ibrahim mengatakan, mereka menemukan tengkorak Nur Aisyah pada hari Kamis (7/3) siang pukul 11.30 waktu setempat.

''Kami menduga bayi itu dibunuh oleh suami istri warga Malaysia yang mengasuhnya,'' kata Ibrahim seperti diberitakan Free Malaysia Today, Jumat (8/3/2019).

Ia mengatakan, tersangka pembunuh balita itu adalah pasutri bernama Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Roslina Wan Jusoh (40).

Kepada polisi, Ramlan mengaku Nur Aisyah meninggal karena sakit saat diasuh oleh dirinya dan sang istri.

Ramlan juga mengklaim, sempat membawa Nur Aisyah ke rumah sakit tapi keburu meninggal dalam perjalanan. Kemudian dia mengaku, meninggalkan jasad Nur Aisyah di sebuah jurang di Gunung Raya.

''Tapi kami tak memercayai pengakuan tersangka. Sebab, kami tidak menemukan tubuh korban secara utuh, hanya tengkorak,'' kata Ibrahim.

Ibu korban, Rosmaliah Samo akan melakukan tes DNA untuk membantu polisi mengidentifikasi bagian-bagian tubuh korban yang ditemukan.

Berdasarkan laporan sang ibu, ia sengaja menitipkan Nur Aisyah kepada Ramlan dan Roslina. Namun, ketika hendak dijemput pulang pada hari Minggu (3/3) akhir pekan lalu, pasutri dan Nur Aisyah menghilang.

Akhirnya, Rosmaliah melaporkan hal tersebut ke aparat kepolisian setempat. Setelah dicari, Nur Aisyah ditemukan tinggal tengkorak tak utuh, diduga telah dimutilasi. ***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77