Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
23 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
2
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
24 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
3
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
4
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
Umum
22 jam yang lalu
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
5
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
24 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter

Menyusup ke Sarang ISIS, Jurnalis Prancis Temukan Kondisi Sangat Tidak Islami

Menyusup ke Sarang ISIS, Jurnalis Prancis Temukan Kondisi Sangat Tidak Islami
Anggota ISIS. (grid.id)
Senin, 18 Februari 2019 11:54 WIB
PARIS - Seorang jurnalis Prancis berama Ramzi nekad menyusup ke sarang ISIS. Ramzi berhasil merekam berbagai aktivitas anggota ISIS menggunakan kamera tersembunyi.

Jurnalis Muslim yang berhasil menyusup dengan cara menyamar itu, bahkan berhasil merekam rapat perencanaan serangan terhadap sebuah kelab malam.

Dikutip dari grid.id yang mengutip The Independent, rekaman tersebut bahkan ditayangkan di stasiun televisi Canal+ pada Senin lalu dengan judul ''Tentara Allah''.

Ramzi mengatakan, jaringan itu dipimpin oleh pemuda berusia 20 tahun bernama Ossama. Pemuda itu sempat ditolak masuk angkatan bersenjata Prancis.

Yang mencengangkan, alih-alih Islam taat, Ossama pernah menjadi pemuja setan atau Satanis dan pecandu alkohol.

Ossama mulai bergabung denga jaringan ini setelah berkenalan dengan kelompok Islam radikal di internet.

Dia pernah dipenjara selama enam bulan setelah ketahuan mencoba bergabung dengan ISIS. Dia dibebaskan dan wajib lapor setiap hari ke pos polisi.

Dalam sebuah rekaman tersembunyi, Ossama terlihat tersenyum saat membayangkan dirinya ditembak mati oleh polisi, seraya mengatakan ''syuhada tidak merasakan sakit''.

''Kita harus menyerang pangkalan militer. Ketika mereka makan, mereka berbaris, atau jurnalis. BFM iTele, mereka berperang melawan Islam,'' kata Ossama dalam rapat itu.

''Seperti yang mereka lakukan kepada Charlie (Hebdo). Kau harus menyerang mereka di jantungnya. Serang mereka tiba-tiba. Mereka tidak terlindungi. Ribuan warga Perancis harus mati,'' lanjut dia.

Ramzi yang berusia 29 tahun itu mengatakan, anggota jaringan tersebut merupakan pemuda tersesat dan frustasi.

''Saya tidak pernah melihat Islam dalam jaringan ini. Tidak ada niat mereka mengubah dunia. Hanya para pemuda yang tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi.''

''Mereka tidak beruntung lahir di masa keberadaan ISIS. Sangat menyedihkan. Mereka adalah para pemuda yang mencari sesuatu, dan malah ini yang mereka temukan,'' lanjut dia.***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwww