Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
17 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
15 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
6
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
17 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter

Masyarakat Sumbar dan Aceh Tak Berminat Pilih Jokowi-Ma'ruf

Masyarakat Sumbar dan Aceh Tak Berminat Pilih Jokowi-Maruf
Pasangan Jokowi-Ma'ruf. (tribunnews)
Jum'at, 15 Februari 2019 08:18 WIB
JAKARTA - Masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Aceh mayoritas tak berminat memilih pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

Rendahnya minat masyarakat Sumbar dan Aceh memilih Jokowi-Ma'ruf, diakui Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong. Usman menyebut Sumbar dan Aceh merupakan zona merah bagi Jokowi-Ma'ruf.

Menurut Usman, provinsi di Sumatera yang dinilai aman bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf, adalah Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

''Aceh dan Sumbar lah (zona merah), daerah lain relatif saya kira bisa kita tangani,'' kata Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).

Di Sulawesi, provinsi yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi TKN adalah Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Sedangkan daerah lain di Sulawesi diyakini sebagai basis Jokowi, khususnya Sulawesi Selatan karena faktor Jusuf Kalla.

Usman yakin di daerah timur Indonesia, Kalimantan dan pulau Jawa, suara Jokowi cenderung aman. Seperti di Papua. NTB, NTT, sampai Bali juga dinilai aman karena faktor kepala daerah.

''Indonesia Timur, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, kita aman. Sumatera yang masih menjadi tantangan,'' ucapnya.

Dari sektor pemilih, Usman menuturkan Jokowi tinggal kurang suara dari kalangan menengah atas dan kelompok pendidikan tinggi. Untuk kelompok Islam, dia mengklaim meningkat seperti temuan beberapa lembaga survei.

Deklarasi dukungan kampus belakangan, adalah cara TKN meraup suara pemilih kelompok terdidik. Sementara untuk kelompok menengah bawah, identifikasi Jokowi sebagai wong cilik berhasil mengamankan suara.

''Kalangan menengah atas tidak sebesar tidak setebal kalangan bawah. Pak Jokowi identifikasinya wong cilik. Tinggal sekarang bagaimana kita memperbesar suara di kalangan terdidik deklarasi membantu kita meraih suara dari kalangan mereka,'' ujar Usman.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwww