Penghadangan kepada Ustaz Abdul Somad Ancaman Serius Terhadap Demokrasi dan Keberagaman

Penghadangan kepada Ustaz Abdul Somad Ancaman Serius Terhadap Demokrasi dan Keberagaman
Ustaz Abdul Somad memberikan tausyiah. (dok)
Selasa, 04 September 2018 08:35 WIB
JAKARTA - Tindakan sejumlah kelompok menghalangi Ustaz Abdul Somad (UAS) melakukan safari dakwah di beberapa daerah di Pulau Jawa merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan keberagaman di Indonesia.

Demikian ditegaskan Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin. ''Hal sepeti itu harusnya sudah tidak boleh terjadi. Persekusi atau penghadangan pada dakwah itu bertentangan dengan konstitusi,'' kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (3/9).

Ia menambahkan, penghadangan terhadap dakwah bukan hanya bertentangan dengan kebebasan berpendapat, tapi juga dalam hak masyarakat untuk mendapatkan ilmu. Ia menilai, Ustaz Abdul Somad bukanlah penceramah yang provokatif.

Apalagi, tingkat keilmuan yang dimilikinya sebagai ahli agama sudah diakui. ''Dia juga kan diakui sebagai ulama yang memiliki bidang keilmuan yang tinggi. Bukan ulama yang masuk kategori memprovokasi,'' kata Suhud.

Menurut dia, aparat keamanan harus berani mengambil langkah tegas terkait adanya ancaman yang diterima Ustaz Abdul Somad, demi menjaga masa depan demokrasi dan keberagaman di Indonesia.

Ia menegaskan, adanya perbedaan pendapat seharusnya dihormati. Pasalnya, perbedaan adalah yang membuat Indonesia menjadi kaya akan keberagaman.

Ihwal adanya tuduhan dakwah didompleng Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Suhud mengatakan, Ustaz Abdul Somad bukanlah ulama kemarin sore. ''Dia mengerti mana yang menurutnya baik atau tidak. Kalau dia didomplengi kan dia paham,'' kata dia.

Ia menambahkan, masyarakat juga dapat menilai dakwah yang didompleng kepentingan tertentu. Lagipula, kata dia, yang berhak menentukan dakwah itu sesuai atau tidak, adalah aparat keamanan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

''Karena itu tidak boleh ada tindakan persekusi dari kelompok tertentu pada kelompok atau individu lainnya,'' tegas dia.

Al Washliyah Sesalkan

Pengurus besar Al Washliyah mengaku juga menyesalkan terulangnya penghadangan terhadap Ustaz Abdul Somad.

''Kami pengurus besar Al Washliyah menyayangkan tindakan oknum yang membatasi dakwah Ustaz Abdul Somad,'' kata Sekretaris jenderal Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah, Masyhuril Khamis dalam siaran pers, Senin (3/9).

Menurut Masyhuril, UAS bukanlah penganut paham Wahabi seperti yang dituduhkan. UAS adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah sebagaimana pemahaman Al Washliyah yang mengedepankan mazhab Syafi'iyah.

''Oleh karena itu, atas nama keluarga besar Al Jam'iyatul Washliyah menyayangkan tindakan oknum yang menghalangi dakwah Ustaz Abdul Somad di beberapa daerah yang belakangan ini menjadi batal untuk dilaksanakan,'' kata dia.

''Karena dakwah adalah kebebasan demokrasi dan juga sebagai kewajiban setiap individu ummat Islam untuk melakukan kegiatan dakwah karena itu adalah perintah dalam Islam,'' paparnya.

Oleh karena itu, dia mengatakan sudah seharusnya setiap orang bersama-sama dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Termasuk menghargai kebebasan berdakwah di Indonesia.

''Untuk itu, siapapun dan apapun kita, terhadap dakwah Ustaz Abdul Somad atas nama Pengurus Besar Al Washliyah mengharapkan tidak ada hadangan atau pembatasan apapun di kemudian hari,'' kata Masyhuril Khamis.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/