Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
24 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Nasional
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
Umum
4 jam yang lalu
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Bentrok di Perbatasan Riau-Sumut Renggut 1 Jiwa, Polda Kerahkan Satu Peleton Brimob

Bentrok di Perbatasan Riau-Sumut Renggut 1 Jiwa, Polda Kerahkan Satu Peleton Brimob
Korban bentrok petani dengan karyawan PT MAI di perbatasan Riau-Sumut. (tribunnews.com)
Rabu, 15 Agustus 2018 15:03 WIB
PEKANBARU - Bentrokan berdarah terjadi antara petani Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau dengan pekerja PT Mazuma Agro Indonesia (MAI), Selasa (14/8/2018). Seorang sekuriti PT MAI dikabakan tewas akibat bentrokan tersebut.

Dikutip dari tribunnews.com, bentrokan terjadi di Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, di perbatasan antara Provinsi Riau dan Sumatera Utara (Sumut). Selain menyebabkan satu orang tewas, bentrok juga menyebabkan dua karyawan mengalami luka serius.

Karyawan yang mengalami luka telah dilarikan ke UGD RSUD Rokan Hulu dan tengah menjalani perawatan pihak rumah sakit.

Direktur RSUD Rohul dr Novil,‎ mengatakan sebelum mendapat pertolongan medis dan dirawat di RSUD Rohul, dua karyawan perkebunan kelapa sawit yang mengalami luka-luka sempat dibawa ke Puskesmas Tambusai.

Sedangkan untuk korban meninggal, menurutnya hanya dibawa sampai ke Puskesmas Tambusai.

Dokter jaga UGD RSUD Rohul, dr Nadi mengungkapkan, kedua korban diantar ke UGD‎ menggunakan dua ambulans Puskesmas Tambusai sekitar pukul 14.30 WIB. Keduanya langsung mendapatkan penanganan medis.

Nadi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, korban bernama Sugiarto mengalami 3 luka benda tajam di bagian dahi dan luka robek di bagian bibir.

Sedangkan korban Budi Priyatna mengalami luka robek di bagian dahi akibat benda tumpul, luka lecet di bagian pipi dan luka robek di bagian bibir.

‎"Keduanya tetap dirawat disini (rawat inap), dirawat di ruang Cempaka, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,'' jalas dr Nadi.

Dirinya juga mengaku, Kapolres Rohul AKBP M Hasyim Risahondua dan sejumlah perwira Polres Rohul sudah menjenguk kedua korban saat di UGD RSUD Rohul.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, bentrokan antara petani Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rohul dengan karyawan PT MAI Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Palas, Sumut, terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Awalnya, ratusan petani Kali Kapuk yang didominasi kaum pria diduga sedang melakukan panen raya kelapa sawit di lahan konflik yang ada di perbatasan antara Riau-Sumut. ‎

Aksi petani mendapat perlawanan dari pihak sekuriti dan karyawan PT MAI. Berawal keributan mulut dan berakhir dengan bentrok fisik, bahkan sampai menggunakan senjata tajam dan senjata tumpul.

Karena kekuatan tidak seimbang, setelah ada korban jiwa dan korban luka-luka, para sekuriti dan karyawan ‎memilih meninggalkan lokasi keributan.

Pasca bentrok, Kapolres Rohul AKBP Muhammad Hasyim Risahondua SIK, M.Si, bersama Kapolsek Tambusai AKP Yuli Hasman S.Sos dan anggota, serta‎ personel Koramil 11/Tambusai datang ke TKP, mengecek kronologis kejadian.

Permasalahan bentrok kedua kubu sendiri sudah ditangani pihak Polsek Tambusai dan Polres Rohul, serta Kepolisian di Sumut. Namun hingga saat ini belum ada informasi resmi dari Polres Rohul terkait kronologis sebenarnya.

Konflik antara petani di Desa Batang Kumu dengan karyawan PT MAI sudah terjadi puluhan tahun. Namun tak kunjung ada penyelesaian.

Sebelum bentrok, jauh hari sebelumnya, warga atau petani di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai sendiri pernah melaksanakan aksi damai ke Kantor Bupati dan DPRD Rohul.

Namun, aksi damai tersebut belum mendapat penyelesaian dari pemerintah pusat, meski Pemkab Rohul dengan Pemkab Palas, atau Pemprov Riau dengan Pemprov Sumut telah melakukan beberapa pertemuan.

Kerahkan Brimob

Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan, bentrokan antara karyawan perusahaan perkebunan sawit dengan warga disebabkan sengketa lahan. Masing-masing pihak saling klaim atas kepemilikan lahan. Padahal, masalah ini tengah ditangani oleh Kementerian Dalam Negeri.

''Seharusnya lahan itu status quo. Tapi kedua belah pihak saling klaim. Masyarakat mengklaim perusahaan menyerobot lahan mereka. (Sebaliknya)‎ Perusahaan mengklaim justru itu lahan mereka,'' kata Nandang dalam keterangannya, Rabu (15/8), seperti dikutip dari merdeka.com.

Untuk mencegah bentrok berlanjut, Polda Riau mengerahkan satu peleton Brimob ke lokasi kejadian. Petugas berjaga di sekitar perusahaan. ''Hingga tadi malam, situasi di lahan sengketa berangsur kondusif. Lokasi dijaga satu peleton Brimob dan personel Polres Rokan Hulu. Terkait adanya korban jiwa, kasusnya sedang ditangani dan masih dalam proses penyelidikan,'' sebut Nandang. ***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com dan merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/