Dikutip dari tribunnews.com, anggota DPR yang dikenal bersih itu bunuh diri setelah diselidiki dalam kasus penyuapan, kata polisi, Senin (23/07).
Politisi Partai Keadilan yang telah tiga kali menjabat ini diselidiki karena diduga menerima suap 50 juta won atau sekitar Rp642 juta dari penulis blog yang punya kaitan dengan sejumlah politisi berpengaruh.
Penulis blog yang biasa disebut Druking tersebut saat ini disidang dalam kasus pemakaian perangkat lunak ilegal untuk mempengaruhi opini publik di Naver, situs online popular Korea Selatan.
Druking dituduh menambah respons positif secara artifisial -mirip dengan tombol 'like' di Facebook- pada puluhan ribu komentar online di situs Naver yang menyerang atau mendukung politisi atau partai politik tertentu.
Diduga ia mendapat manfaat finansial maupun nonfinansial dari pemanfaatn perangkat lunak ilegal ini.
Dalam catatan yang ditinggalkan oleh Roh Hoe-chan, ditulis bahwa dirinya memang menerima uang dari Druking namun menegaskan dirinya tidak menawarkan apa pun kepadanya, kata kantor berita Yonhap. Rencananya Roh akan diperiksa oleh jaksa dalam beberapa waktu ke depan.
Kasusnya pertama kali muncul pada 2016, ketika itu tidak ada dakwaan resmi yang dijatuhkan kepadanya.
Kejaksaan memutuskan untuk membuka kembali kasus ini setelah menyatakan beberapa bukti yang diajukan pada 2016 'telah direkayasa'.
Sejak menjadi politisi, ia aktif mengampanyekan perlunya transparansi dan penegakan hukum yang membuatnya mendapat julukan 'Mr Clean'.
Kantor presiden sudah mengirim belasungkawa dan menggambarkan kematiannya sebagai 'kejadian yang menyedihkan'.
Huh Ik-bum, jaksa yang memimpin kasus dugaan suap Roh juga menyampaikan dukacita.
''Saya ingin menyampaikan dukacita dari lubuk hati saya yang paling dalam,'' katanya kepada para wartawan.
''Saya secara pribadi mengaguminya sebagai politisi.''
Angka bunuh diri di kalangan pengusaha, politisi, dan figur publik Korea Selatan termasuk salah satu yang paling tinggi di dunia.
Pebisnis, politisi, atau figur publik yang ramai diberitakan terkait kasus-kasus korupsi kadang memilih mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Di antaranya Roh Moo-hyun, Presiden Korea Selatan periode 2003-2008, yang terjun ke jurang pada 2009 setelah diselidiki dalam kasus korupsi. Keputusannya untuk mengakhiri hidup ini membuat rakyat Korea Selatan sangat terkejut.***
