Ada Tanda-tanda Dirinya Akan Ditangkap, Jenderal Gatot Nurmantyo: Saya Hanya Takut kepada Allah

Ada Tanda-tanda Dirinya Akan Ditangkap, Jenderal Gatot Nurmantyo: Saya Hanya Takut kepada Allah
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo didampingi Ustaz Abdul Somad dan KH Tengku Zulkarnain, berbicara di depan ribuan umat Islam di Medan, beberapa waktu lalu. (wartakota)
Kamis, 19 Juli 2018 10:17 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, menyebutkan ada tanda-tanda dirinya akan ditangkap. Gatot menegaskan, dirinya tidak gentar, karena dia hanya takut kepada Allah SWT.

Dikutip dari wartakota.com, tanda-tanda bahwa Gatot Nurmantyo akan mengalami 'masalah' sudah muncul, misalnya dengan dihilangkannya pengawal khusus terhadap dirinya.

''Pasti saya mungkin akan diapa-apakan. Pengawal saya pun sudah dicopot sekarang, padahal saya punya hak,'' ujar Gatot Nurmantyo di depan ribuan umat Islam di Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Video pernyataan itu diunggah di akun instagram Gatot Nurmantyo, dilengkapi dengan status berisi transkrip dalam video tersebut.

Menurut Gatot, perlakuan terhadap dirinya itu tak akan menyurutkan langkahnya untuk terus berbuat baik. ''Mereka tidak tahu, bahwa urat takut saya sudah habis,'' tegas Gatot yang saat itu didampingi Ustaz Abdul Somad dan KH Tengku Zulkarnain. 

Menurut Gatot, urat takutnya sekarang hanya tinggal satu lagi. ''Hanya tinggal satu, sangat takut kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala,'' ujarnya yang disambut gemuruh para hadirin.

Dia kemudian mengingatkan TNI, khususnya para petingginya, supaya jangan melupakan bahwa mereka adalah anak kandung rakyat dan Pancasila. 

Pancasila itu adalah hadiah dari umat Islam Indonesia sebagai jalan tengah sebagai dasar negara, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

''Maka sejak awal, saya sinis, saya tidak suka bagi siapapun kalangan yang menyudutkan, yang mengatakan ulama radikal, kriminal ulama, itu tidak benar,'' tegas Gatot.

Berikut status lengkap Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pada @nurmantyo_gatotSumut, 23 Juni 2018.

''Orang akan liat, pasti saya nanti ditangkap. Pasti saya mungkin akan diapa-apakan. Pengawal saya pun sudah dicopot sekarang, padahal saya punya hak. Mereka tidak tahu, bahwa urat takut saya sudah habis. Hanya tinggal satu! Hanya tinggal satu, sangat takut kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala.

Ini yang perlu saya ingatkan. Jadi TNI adalah anak kandung rakyat dan pancasila, pancasila dan landasan negara, itu adalah hadiah umat islam, sebagai jalan tengah. Saya ulangi, pancasila dan fondasi negara ini yaitu pembukaan undang-undang dasar 1945 adalah hadiah umat islam sebagai jalan tengah, meniru pada Piagam Madinah. Merangkum semuanya, kaum quraisy pun dirangkul di Madinah.

Di sini agama Kristen, Islam, Hindu, Katholik, Budha dilindungi, tidak pernah diapa-apakan. Karena Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, Rahmat bagi alam bukan cuman manusia. Maka, saya ingatkan, umat Islam dan para ulama menjaga bangunan ini, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia karena yang membentukpun umat Islam.

Jangan tuduh umat Islam yang akan merusak! Ga mungkin! Ia membangun, kok merusak? Tidak mungkin. Maka sejak awal, saya sinis, saya tidak suka bagi siapapun kalangan yang menyudutkan, yang mengatakan ulama radikal, kriminal ulama, itu tidak benar.

Mana mungkin dia yang membangun, dia akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak mungkin. Maka jangan coba-coba mengadu domba, jangan coba-coba mengobok-obok, pasti akan bangkit.''***

Editor:hasan b
Sumber:wartakota.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/