Pencoblosan Pilkada Papua Diwarnai Baku Tembak, OPM Klaim Kuasai Kota Kenayam

Pencoblosan Pilkada Papua Diwarnai Baku Tembak, OPM Klaim Kuasai Kota Kenayam
Pasukan TPNPB mengibarkan bendera OPM di Kota Kenayam, Nduga. (sindonews.com)
Rabu, 27 Juni 2018 17:06 WIB
JAYAPURA - Proses pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Papua, Rabu (27/6/2018), diwarnai baku tembak aparat TNI/Polri dengan tentara Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dikutip dari sindonews.com, juru bicara tentara OPM Sebby Sembom dalam wawancara melalui sambungan telepon internasional, mengaku bahwa tentara OPM telah menduduki Kota Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

''Pagi ini Jam 5 subuh Pasukan TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, red) telah kibarkan Bendera Bintang Fajar di Ibu Kota Kabupaten Nduga Papua. Tentara Pebebasan Nasional Papua Barat telah menduduki Ibu Kota Kabupaten dan mengibarkan bendera di Jalan Koteka Kantor DPRD Kabupaten Nduga,'' ungkap Sebby Sembom melalui sambungan telepon Internasional.  

   Menurut Sebby, bendera bintang kejora berkibar selama dua jam lebih dan terjadi kontak senjata antara pasukannya dengan aparat TNI/Polri. Pihak TPNPB akan terus mengacaukan situasi hingga Pilgub Papua di Kabupaten Nduga ditunda.  

Sementara itu Komandan Operasi Lapangan TPNPB Kodap III Ndugama Egianus Kogoya mengakui siap bertanggung  jawab atas semua aksi peperangan melawan Pemerintah Indonesia.

''Semua aksi kami lakukan adalah murni kerja revolusi. Kami tidak ada hubungan komunikasi dengan pihak manapun terkait pemilihan gubernur itu. Semua bentuk pemilihan itu adalah pekerjaan NKRI untuk menjajah rakyat Papua, maka segala macam pandangan publik terhadap aksi penembakan pesawat dari tanggal 22-25 Juni  dan hari ini pengibaran bendera di ibu kota adalah murni melawan sistem NKRI di atas tanah ini. Kegiatan pemilihan gubernur silakan, tetapi perang saya tetap bertahan sampai akhir penghabisan darah,''  tuturnya.

Baku Tembak

Baku tembak antara TPNPB OPM dengan aparat TNI/Polri terjadi Rabu (27/6/2018), sejak pukul 08.00 WIT, di Bandara Kenayam, Nduga. Kelompok bersenjata melepaskan tembakan dari atas gunung.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura mengatakan,    kontak senjata menyebabkan distribusi logistik Pilgub Papua ke 29 distrik tertunda.  

''Kami masih berupaya menghadapi kelompok itu agar distribusi logistik dapat berjalan lancar,''  tutur Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

Sebelumnya  Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut meneror aparat keamanan dan warga di Bandar Udara Kenayam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin, 25 Juni 2018. Tiga warga tewas tertembak dan dua warga serta seorang pilot terluka.

Pilot pesawat yakni Kapten Ahmad Kamil (27) terkena serpihan peluru di punggung bagian kiri. Sementara Co pilot Lenius Wonda beserta 15 penumpang yang merupakan anggota Brimob Polda Papua tidak mengalami luka-luka.  

Adapun identitas tiga korban tewas adalah Hendrik Sattu Kota (35) tertembak di perut,  Margareta Polli (20) terkena tembakan dan luka bacok di kepala serta tangan dan Zaenal Abidin (38) tertembak di rusuk bagian kiri. Hendrik dan Margareta adalah pasangan suami istri.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/