Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Konvoi Bawa Clurit dan Golok, 15 Murid SD Diamankan Warga dan Diserahkan ke Polisi

Konvoi Bawa Clurit dan Golok, 15 Murid SD Diamankan Warga dan Diserahkan ke Polisi
Lima belas murid SD diamankan warga karena membawa senjata tajam dan bermaksud menyerang sekolah lain. di Kelurahan Sindangkasih, Jumat (20/4). (sindonews)
Jum'at, 20 April 2018 19:25 WIB
PURWAKARTA - Sebanyak 15 murid Sekolah Dasar (SD) tanpa seragam sekolah berkonvoi membawa lima clurit, empat parang, dua golok, dua sabuk bergesper dan satu gear motor dengan tali, Jumat (20/4/2018).

Mereka bermaksud menyerang sekolah lain di Kampung Baranang Siang RT 59/16 Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Dikutip dari sindonews.com, namun sejumlah warga berhasil menggagalkan rencana belasan murid SD tersebut. Warga juga mengamankan senjata tajam (sajam) yang dibawa mereka.

Senjata yang mereka bawa itu pun sudah disiapkan sejak awal dan rencananya akan digunakan untuk menyerang murid dari SD lain.  

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun sindonews, awalnya warga sempat curiga dengan belasan murid SD tanpa seragam sekolah berjalan secara berkonvoi sembari membawa sajam.

Menghindari hal-hal yang tak diinginkan warga pun berinisiatif menggiring mereka ke sekitar rumah ketua RW setempat. Ketika ditanya, mereka menjawab dengan polos akan menyerang sekolah lain.

Mendengar pengakuan itu, warga pun terkejut dan langsung mengamankan sajam dan menghubungi anggota Babinsa setempat sebelum akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Purwakarta.

Peristiwa itu diduga dipicu atas aksi pelemparan dari sekelompok anak-anak terhadap sekolah mereka.

Belasan murid itu menuding pelaku dari pelemparan tersebut berasal dari SD lain yang berada tidak jauh dari sekolah mereka. Sehingga rencana penyerangan itu kemungkinan menjadi aksi balasan dari peristiwa sebelumnya.

Rata-rata mereka masih kelas VI SD, hanya satu orang yang diketahui masih kelas I. Tentu saja dengan peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua dan perlu adanya perhatian khusus terhadap dunia pendidikan ungkap Suyono kepada Sindonews.   ***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77