Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Ini Dia Mahasiswa Cerdas Asal Kanada yang Bongkar Skandal Facebook Bocorkan Data 50 Juta Pengguna

Ini Dia Mahasiswa Cerdas Asal Kanada yang Bongkar Skandal Facebook Bocorkan Data 50 Juta Pengguna
Christopher Wylie. (lp6c)
Minggu, 25 Maret 2018 12:36 WIB
LONDON - Christopher Wylie mendadak populer setelah membongkar skandal besar Facebook dan Cambridge Analytica, lewat The Guardian pada Minggu (18/3/2018) lalu.

Dikutip dari liputan6.com, berkat pengungkapannya yang menggegerkan dunia, Wylie dianggap sebagai pahlawan dan whistleblower (pembongkar rahasia internal perusahaan).

Christopher Wylie merupakan pria berusia 28 tahun asal Kanada dan bekerja sebagai ahli analisa data. Wylie lulus dari London School of Economics (LSE), sekolah tinggi yang bergengsi di Inggris.

Dilansir dari The Globe and Mail, Jumat (24/3/2018), Wylie yang bersekolah di SMA elite pernah menjadi korban bullying, dan hal tersebut memberikannya efek emosional yang mendalam.

Meski pernah di-bully, Wylie tidak patah semangat. Ia kemudian berhasil diterima di LSE untuk belajar ilmu hukum. Maka ia pun pindah ke Inggris.

Kedua orang tua Wylie adalah dokter, dan keluarganya sangat mapan. Terbukti, rumah milik keluarganya sempat laku terjual Rp34 miliar.

Disebutkan The Guardian, Wylie adalah sosok yang cerdas, lucu dan jago bercerita.

The Globe and Mail juga melaporkan bahwa Wylie sudah meninggalkan Cambridge Analytica sebelum perusahaan itu bergabung dengan kampanye Trump.

Selepas meninggalkan Cambridge Analytica, Wylie pulang ke Kanada. Saat itu, ia merasa bersalah dan marah. Sampai kemudian ia membocorkan informasi terkait hal yang menimpa 50 juta pengguna Facebook.

Membongkar Semuanya

Selain sudah membeberkan ceritanya lewat media, Wylie juga sudah memberikan bukti-bukti dokumen ke kantor Komisi Informasi dan unit kejahatan siber dari Agensi Kejahatan Nasional di Inggris.

Facebook sendiri telah memblokir akun Facebook milik Wylie, menghadapi itu ia pun melanjutkan kampanye lewat Twitter untuk menggalang dana.

Wylie juga sudah setuju untuk memberikan kesaksikan pada pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada Komite Intelijen dan Komite Yudisial dari DPR AS. Selain itu, ia sudah siap melakukan hal yang sama di depan Komite Digital Parlemen Britania Raya.

Pahlawan atau Bukan?

Walau awalnya Wylie sempat dianggap pahlawan, tetapi sekarang muncul kebingungan mengenai hal tersebut.

Sebab, ada sebuah keterangan baru dari Aleksandr Kogan selaku peneliti dan pembuat aplikasi kuis yang mengambil data pengguna Facebook.

Kogan mengatakan justru Wylie yang pertama kali mengajaknya bergabung ke Cambridge Analytica.

Lebih lanjut lagi, Kogan menyebut kalau ia sudah diberikan kepastian oleh Wylie bahwa hal yang mereka lakukan adalah sah-sah saja.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/