HNW: 2 Tokoh Sumbar Selamatkan NKRI, Bukti Peran Besar Umat Islam Menjaga Indonesia

HNW: 2 Tokoh Sumbar Selamatkan NKRI, Bukti Peran Besar Umat Islam Menjaga Indonesia
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid (HNW). (lp6c)
Minggu, 25 Maret 2018 21:05 WIB
PADANG - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan, ada dua peristiwa penting di Sumatera Barat (Sumbar) yang membuktikan ulama dan politikus Islam berperan besar menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dikutip dari republika.co.id, dua tokoh dari Sumbar, yakni Sjafroedin Prawiranegara dan Mohammad Natsir, kata HNW, berperan besar menyelamatkan Indonesia dari penjajahan Belanda untuk keduakalinya.

''Pertama Sjafroedin Prawiranegara. Kedua, Mohammad Natsir. Keduanya tokoh Sumatera Barat yang menyelamatkan NKRI,'' kata HNW dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Padang, Sumatera Barat, Ahad (25/3), seperti dalam siaran persnya. Sosialisasi ini kerja sama MPR dengan Gema Keadilan Sumbar.

HNW mengungkapkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Sehingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan peristiwa itu sebagai Hari Bela Negara, yaitu tanggal 19 Desember 1948.

Sjafroedin Prawiranegara berasal dari Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslim Indonesia). Pada waktu itu Sjafroedin adalah Menteri Perbendaharaan Negara.

Mr Sjafroedin menyelamatkan Indonesia agar tidak jatuh ke tangan Belanda. Pada waktu itu ibu kota Yogyakarta dikuasai Belanda. Bung Karno, Bung Hatta, dan Sutan Sjahrir, berada dalam tahanan.

''Sjafroedin Prawiranegara mendapat telegram dari A.R. Baswedan agar melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Indonesia. Kemudian pada 19 Desember Sjafroedin mendeklarasikan berdirinya pemerintah darurat Indonesia di Bukittinggi hingga PBB mengumumkan Indonesia masih ada dan tidak berada di bawah penjajajan Belanda,'' papar HNW.

Tokoh kedua yang menyelamatkan Indonesia adalah Mohammad Natsir. Ketua Fraksi Partai Masyumi di DPR Republik Indonesia Serikat (RIS) ini mengembalikan RIS menjadi NKRI melalui mosi integral pada 3 April 1950 untuk kembali pada sistem integral Indonesia.

''Mohammad Natsir tidak rela Indonesia dipecah-belah. Mosi integral diterima Bung Hatta dan Bung Karno memproklamasikan kembali Indonesia pada 17 Agustus 1950,'' kata HNW.

Peran Sjafroedin Prawiranegara dan Mohammad Natsir dalam menyelamatkan Indonesia, lanjut Hidayat, menunjukkan besarnya peran partai Islam dan umat Islam dalam sejarah Indonesia.

''Anak muda perlu memahami sejarah ini, karena hal ini sering ditutup-tutupi,'' ucapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/