Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
20 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
9 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
9 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Jokowi Mencurigai Ada Pihak yang Sengaja Membuat Keruh Suasana

Jokowi Mencurigai Ada Pihak yang Sengaja Membuat Keruh Suasana
Presiden Joko Widodo. (int)
Sabtu, 10 Maret 2018 19:11 WIB
SENTUL - Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kemajuan teknologi informasi membuat peluang mengemukakan pendapat semakin terbuka.

''Tersedianya teknologi informasi, khususnya sosial media, memberi kesempatan untuk warga negara menyampaikan aspirasi, membuat pemimpin lebih mudah mendengar rakyat dan interaksi sosial lebih gampang,'' kata Jokowi, seperti dikutip dari kompas.com.

Namun di sisi lain, perkembangan teknologi informasi juga dimanfaatkan sebagian orang untuk melakukan hal-hal yang negatif.

Misalnya, menyebarkan berita bohong, saling menghujat dan mencemooh di media sosial, saling menyampaikan ujaran kebencian yang berujung pada keresahan masyarakat.

Diakui Jokowi, bahwa fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara-negara dunia.

Sebagai seorang Presiden Republik Indonesia, Jokowi tentu mengalami langsung fenomena sosial itu.

''Misalnya, ada berita puluhan tentara RRC masuk (ke Indonesia) lewat Soekarno-Hatta. Setelah kami cek ke kepolisian, enggak ada dan berita itu enggak benar. Kemudian ada pula kasus penyerangan terhadap ulama. Isunya di media sosial ada 41 kasus, setelah dicek enggak benar. Yang benar hanya tiga kasus, itu pun sedang dalam penanganan serius kepolisian,'' papar Jokowi.

Kepala Negara menaruh curiga kabar-kabar bohong tersebut beredar di media sosial bukan karena ketidaktahuan, tapi karena ada yang mendisain. Mencoba membuat keruh suasana.

''Rasa-rasanya tidak mungkin berita itu ada karena tidak tahu. Sepertinya itu ya disengaja untuk memperkeruh suasana. Inilah yang harus kita cegah dan kita tindak sesuai hukum yang berlaku,'' ujar Jokowi.

''Dan itu saya tegas sampaikan ke Polri, tindak tegas pelakunya,'' lanjut dia.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/