Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Kinerjanya Mengecewakan, Wali Kota Dipasung Warga di Tanah Lapang

Kinerjanya Mengecewakan, Wali Kota Dipasung Warga di Tanah Lapang
Wali Kota Javier Delgado dipasung warga di tanah lapang. (dream)
Jum'at, 09 Maret 2018 10:54 WIB
LA PAZ - Seorang wali kota di Bolivia dipasung warganya di tanah lapang, karena kinerjanya dianggap mengecewakan.

Wali kota yang dihukum warganya itu adalah Javier Delgado, Wali Kota San Buenaventura, sebuah kota di utara ibu kota La Paz, Bolivia.

Javier dipasung selama sejam. Pemasungan itu merupakan sanksi adat dari masyarakat San Buenaventura. Memang tragis. Tapi itulah norma yang berlaku di masyarakat sana.

Kepada laman El Deber, Javier mengatakan bahwa peristiwa yang menimpanya karena ''kebingungan dan kesalahpahaman warga dalam menerima informasi''. Sehingga warga berusaha menurunkannya dari jabatan walikota.

Situasi ini bukan kali pertama terjadi. Pada 2015 dan 2016, kota Tumupasa, pemukiman etnis Tacana, juga pernah menghukum seorang pejabat.

Javier mengecam sanksi adat tersebut karena diputuskan secara sepihak. Dia kecewa karena tidak diberi kesempatan membela diri.

Tetapi, setelah mendapat hukuman, Javier diberi kesempatan untuk mengklarifikasi dan menjelaskan situasi sebenarnya.

''Saya punya informasi mereka meminta maaf kepada saya. Sebab, mereka mendapatkan informasi yang keliru,'' kata dia.

Menurut Javier, informasi yang salah itu dihembuskan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi dan politis untuk menggulingkannya.

''Kami tidak berbicara mengenai pengamat, namun orang-orang yang memiliki banyak uang, bisnis, aktivitas ekonomi dan ingin kekuasaan,'' ujar dia.

Meski harus menanggung malu, Javier merasakan kesedihan tersendiri. Dia sedih komunitas itu tak mendapatkan informasi yang benar.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77