Tak Disangka, Ruangan Eye Catching ini Ternyata Diolah Dari Limbah

Tak Disangka, Ruangan Eye Catching ini Ternyata Diolah Dari Limbah
Partisi kayu dibalut kertas koran bekas dengan bunga anggrek dari limbah botol minuman
Rabu, 07 Maret 2018 13:44 WIB

MEDAN- Beberapa waktu lalu Gosumut.com  berkunjung ke kediaman Evi Amroeni di kawasan Jalan Metrologi, Medan. Ia adalah wanita super kreatif owner Langgam Souvenir yang juga mengelola Yayasan Bait Al Hikmah. Dari usaha dan yayasan tersebut Evi mentransfer kembali ilmu kerajinan tangan kepada anak didiknya dengan iklas tanpa ada ilmu yang ditutupinya.

“Karena salah satu yang menyelamatkan kita nanti setelah tidak lagi di dunia ini adalah ilmu yang bermanfaat. Semakin banyak ilmu yang kita beri dan bermanfaat yang akhirnya menghidupkan orang-orang, maka akan lebih banyak juga nikmat  amal pahala yang kita dapatkan,”jelas Evi.

Sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya, ternyata huniannya juga tidak jauh dari karakter sang penghuni rumah. Wanita ini terkenal dengan ide-ide besarnya menjadikan sampah menjadi produk yang bernilai dan berdaya guna.

 Begitu memasuki ruang tamu, pemandangan langsung disambut oleh partisi anggun sebentuk kotak bunga lebar yang didalamnya terdapat bunga anggrek artifisial berwarna putih. Siapa sangka kotak dengan finishing warna silver itu merupakan olahan dari limbah koran yang sudah diolah sedemikian rupa menjadi partisi mewah. Dan yang lebih menawan lagi ternyata anggrek itu juga terbuat dari bekas botol plastik air minum isi ulang.

Wanita ini merasa bahagia, karena tempat kediamannya yang sangat menunjukkan karakter dirinya. “Sejak kecil saya sudah terbiasa membuat sendiri barang yang saya inginkan. Ketika saya membutuhkan pembatas ruangan, saya melakukan ancang-ancang, saya ingin pembatas itu juga ada fungsinya. Jadi saya buat pembatas yang sekaligus bisa berfungsi sebagai vas bunga. Karena saya suka bunga, saya ingin ruangan ini nampak feminin,”imbuhnya.

Hingga akhirnya jadilah kotak memanjang. Kotak kayu itu dibalut dengan kertas koran yang sudah didaur ulang. “Proses membuat kertas itu mencapai satu minggu,”ungkap isterinya Prof Dr Amroeni Drajat ini. Partisi itu menjadi pembatas antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Di dalam kotak itu dipajang bunga artifisial angrek yang lagi-lagi dibuat dari botol bekas. Dengan kreasi yang rapi, jika tidak benar-benar teliti, maka tidak ada yang bisa menebak kreasi itu terbuat dari botol yang biasanya dibuang begitu saja di tempat sampah. Di beberapa sisi, terdapat guci. Lagi-lagi guci besar itu ternyata dibuat dari kertas koran yang sudah didaur ulang dengan warna yang sedap dipandang mata.

Guci itu dijadikan tempat menaruh payung dan lainnya. “Semua barang ini ada manfaatnya, bukan hanya pajangan,”terang Evi. Di beberapa sudut terdapat pajangan-pajangan unik lainnya yang sebagian besar adalah karyanya si empunya rumah.

Ilmu kerajian tangan yang dimiliki Evi tidak hanya dinikmati untuk dirinya sendiri. Di sebelah kediamannya terdapat Yayasan Bait Al- Hikmah, seminggu 3 kali tempat itu ramai oleh para muda mudi yang belajar berkreasi dengan aneka ketrampilan dan kerajianan tangan.

Editor:Siesie
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/