Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
1 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Tentara Israel Serang Bayi Palestina dengan Granat Setrum

Tentara Israel Serang Bayi Palestina dengan Granat Setrum
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan denganwarga Palestina di Tepi Barat. (republika.co.id)
Sabtu, 03 Maret 2018 22:55 WIB
YERUSALEM - Sepasang suami-istri warga Palestina yang sedang membawa bayinya diserang tentara Israel menggunakan granat setrum.

Video aksi keji militer Israel tersebut ditunjukkan sebuah kelompok hak asasi di Israel. Menurut laporan organisasi tersebut, Yesh Din, pada Sabtu (3/3) yang dikutip Anadolu Agency, insiden itu terjadi di desa Burin di Tepi Barat dekat Nablus pada Jumat.

Yesh Din mengatakan beberapa tentara Israel tiba di pinggiran desa dan menembakkan gas air mata dan juga granat setrum ke sekelompok pemuda Palestina di daerah tersebut.

''Setidaknya satu granat air mata dijatuhkan di salah satu rumah, di mana penduduk mulai menderita inhalasi gas,'' kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Rekaman video yang dirilis oleh Yesh Din menunjukkan sepasang suami-istri melarikan diri. Sang ayah membawa bayi sementara tentara Israel menyerang mereka dengan granat setrum.

Sementara itu, polisi Israel mengatakan bahwa tentara tersebut berusaha untuk membubarkan perusuh di daerah tersebut.

''Orang-orang Palestina melarikan diri dari tempat kejadian dengan membelakangi pasukan Israel dan oleh karena itu mereka tidak dapat melihat bahwa dia membawa bayi,'' katanya.

Wilayah Palestina semakin tegang sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember.

Langkah tersebut memicu protes dan kemarahan dunia terutama di wilayah Palestina yang menyebabkan puluhan orang Palestina tewas.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Palestina-Israel yang berlangsung puluhan tahun.

Rakyat Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang sekarang diduduki Israel, pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina merdeka.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77