Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
15 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
5 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
4 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Dicabuli Perawat Pria Saat Setengah Sadar Usai Operasi, Pasien RS National Hospital Surabaya Melapor ke Polisi

Dicabuli Perawat Pria Saat Setengah Sadar Usai Operasi, Pasien RS National Hospital Surabaya Melapor ke Polisi
Pasien korban pencabulan perawat di RS National Hospital Surabaya. (okezone.com)
Kamis, 25 Januari 2018 18:26 WIB
SURABAYA - Pasien Rumah Sakit National Hospital Surabaya, W (33), mengaku menjadi korban pencabulan yang dilakukan perawat pria, saat dirinya dalam kondisi setengah sadar usai menjalani operasi.

Kasus pencabulan tersebut sudah dilaporkan warga Sukomanunggal, Surabaya itu ke SPKT Polrestabes Surabaya, Kamis (25/1/2018).

Berdasarkan keterangan dari kuasa hukum sekaligus suami korban, Yudi Wibowo Subiakto (55), peristiwa yang menimpa istrinya terjadi pada 23 Januari, sekitar pukul 11 30 WIB sampai 12 00 WIB. Saat itu sang istri sedang dirawat di RS National Hospital.

''Awalnya istri saya mengalami sakit kandungan yang perlu segera penanganan medis, yakni operasi. Jika tidak diambil tindakan cepat, bisa mengakibatkan kanker,'' terang Yudi pada wartawan, Kamis.

Selanjutnya dia mengantarkan sang istri ke RS National Hospital. Setelah mengantar istrinya, Yudi pulang dan bekerja seperti biasa. Sedangkan istrinya ditunggui keluarganya di rumah sakit.

Lalu istrinya mengabari bahwa harus dilakukan operasi. Sebab jika tidak dioperasi bisa terkena kanker. Kemudian dioperasi oleh dokter di ruang operasi. Saat berada di ruang pemulihan, pasien yang setengah sadar diraba-raba (payudaranya) oleh perawat laki-laki bernama Junaidi.

''Dalam keadaan tak berdaya, (pelecehan) sampai dua kali, (tangannya) dimasukkan, dikeluarkan lagi. Dia (pelaku) tolah toleh lihat ada orang apa gak. Mungkin ada pasien-pasien lain diperlakukan seperti itu,'' ucap Yudi.

Polisi Datangi RS

Kepala Polrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, membenarkan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya telah menerima laporan pasien perempuan yang menjadi korban pelecehan perawat Rumah Sakit National Hospital Surabaya.

''Korban tadi laporan ke kami. Korban didampingi kuasa hukumnya ke SPKT,'' tutur Rudi Setiawan melalui sambungan telepon.

Dia menegaskan, petugas Satuan Reserse Kriminal sudah mendatangi pihak RS National Hospital Surabaya untuk mengonfirmasi. ''Korban sudah dimintai keterangan,'' ujar Rudi.

Sebelumnya, beredar video pelecehan seksual yang dilakukan seorang perawat terhadap pasiennya di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Dalam video tersebut, korban menangis karena saat dibius sebelum menjalani operasi, antara sadar dan tidak dia merasa bagian intimnya diraba-raba oleh perawat.

Pihak RS Pecat Pelaku

Manajemen Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya mengakui adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan salah seorang perawat karena melecehkan seorang pasien perempuan.

Kepala Perawat RS National Hospital Surabaya, Jenny Firsariana, menyampaikan permintaan maaf atas dugaan pelanggaran etika profesi yang dilakukan perawat itu terhadap pasien perempuan.

''Manajemen minta maaf dan mengambil tindakan tegas dengan memecat oknum perawat tersebut,'' tuturnya, Kamis (25/1/2018).

Dia menegaskan bahwa manajemen menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian terkait dugaan pelecehan tersebut. Dia juga mengklaim bahwa manajemen RS National Hospital Surabaya mempunyai standar yang tinggi untuk merawat pasien.

''Oknum tersebut sudah puluhan tahun bekerja di sini dan segala sesuatu mengenai kasus ini semuanya masih dalam proses yang berlaku,'' ujarnya.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com dan liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/