Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
6 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
6 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
5 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
5 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
6
Ivan Gunawan Minta Maaf terkait Kontroversi Video Candaan Pelecehan Seksual
Umum
5 jam yang lalu
Ivan Gunawan Minta Maaf terkait Kontroversi Video Candaan Pelecehan Seksual
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kata Menteri Agama, Tingginya Perceraian Karena Kurangnya Perhatian Pemerintah

Kata Menteri Agama, Tingginya Perceraian Karena Kurangnya Perhatian Pemerintah
Minggu, 21 Januari 2018 21:06 WIB
JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa Kementerian Agama dalam dua tahun terakhir ini kerap mendapat informasi yang cukup memprihatinkan terkait terus melonjaknya angka perceraian dan kekerasan rumah tangga yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ia pun menilai bahwa tingginya akan perceraian tersebut dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah.

"Tingginya angka perceraian dan kekerasan rumah tangga itu terjadi salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian dari pemerintah terkait pendidikan sistematis dan terstruktur kepada pemuda-pemudi dalam berumah tangga," ujar Lukman dikutip dari laman resmi Kemenag, Ahad (21/1/2018).

Karena itu, Lukman mengajak kepada segenap keluarga besar salah satu organisasi ortonom bagi Wanita Muhammadiyah, Aisyiyah untuk memberi perhatian lebih akan pentingnya pendidikan orangtua dan pendidikan pra nikah. Hal ini disampaikan Lukman saat memberi arahan dalam gelaran Tanwir-I 'Aisyiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (20/01) malam.

Acara yang mengangkat tema 'Kebijakan dan Program Pemerintah tentang Penguatan Keluarga Indonesia Sinergi dengan Aisyiyah" tersebut juga dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti, Rektor Universitas Muhammadiyah Dirjen Binmas Islam, Prof Muhammadiyah Amin, Ketua Umum PP Aisyiyah dan 450 peserta Tanwir I Aisyiyah yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Melalui Dirjen Bimas Islam, Kemenag memang tengah gencar melakukan pendidikan pra nikah bagi umat Islam. Bahkan, kini tidak hanya akan menyasar calon suami dan istri yang akan menikah, tapi juga akan masuk pada perguruan tinggi. Dengan demikian, para mahasiswa juga akan mempunyai modal yang kuat untuk membangun mahligai rumah tangga.

"Alhamdulillah kami sudah berhasil menyusun sebuah modul terkait bimbingan pra nikah. Program ini akan kami gencarkan dan sudah kita uji coba di berbagai daerah. Tentunya program ini tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya peran organisasi keaagamaan seperti Aisyiyah dan ormas lainnya di Indonesia," kata Menag.

Selain itu, Lukman juga mengatakan bahwa pendidikan bagi orangtua itu sangat penting, karena pendidikan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap terbentuknya karakter anak dan keluarga.

Dengan orangtua yang terdidiklah akan lahir anak-anak berkualiatas. Selain itu menjadi orangtua zaman sekrang jauh lebih komplek daripada orang tua zaman dulu," ucap alumni Pesantren Gontor ini. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/