Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
24 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
18 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Akhiri Ketidakadilan, Duterte Desak Kongres Filipina Kabulkan UU Otonomi Daerah Muslim

Akhiri Ketidakadilan, Duterte Desak Kongres Filipina Kabulkan UU Otonomi Daerah Muslim
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (merdeka.com)
Kamis, 18 Januari 2018 20:27 WIB
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkeinginan mengakhiri ketidakadilan terhadap Muslim Mindanao. Karena itu, hari ini Duterte mendesak Kongres Filipina untuk mengabulkan undang-undang otonomi khusus untuk daerah berpenduduk muslim.

Jika tidak, kata dia, maka kelompok pemberontak akan mengabaikan proses perdamaian dan mengangkat senjata lagi melawan pemerintah.

Kelompok pemberontak muslim terbesar Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF) menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah pada 2014 setelah berkonflik selama 50 tahun yang menewaskan 120 ribu orang dan membuat dua juta warga mengungsi.

Inti dari kesepakatan itu adalah dibuatnya undang-undang dasar Bangsamoro (BBL) yang akan mengamanatkan wilayah otonomi di kawasan Mindanao untuk memberi hak politik dan ekonomi lebih kepada daerah itu. Duterte mendukung undang-undang ini.

''Saya meminta semua pihak memahami, sudah saatnya ketidakadilan yang mereka alami selama ini diakhiri,'' kata Duterte, seperti dilansir laman Channel News Asia, Kamis (18/1).

''Kalau BBL tidak dikabulkan maka bakal ada perang di Mindanao,'' ujar Duterte.

Dia mengaku tidak bisa mengendalikan kelompok pemberontak jika mereka kembali mengangkat senjata dan menuntut kemerdekaan di selatan Filipina.

MILF menentang kelompok Islam ekstremis dan bekerja sama dengan pasukan pemerintah untuk memerangi faksi radikal Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro yang sudah bersumpah setia kepada kelompok militan ISIS.

Duterte ingin BBL diloloskan sebelum Kongres fokus untuk mengubah konstitusi ke sistem federal.***

Editor:hsan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/