Setya Novanto Mengaku Sakit Saat Disidang, Jaksa KPK Tak Percaya

JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakin terdakwa korupsi proyek e-KTP Setya Novanto sedang berbohong ketika mengaku sakit saat disidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (13/12).

"Kami meyakini terdakwa dalam kondisi sehat dan bisa mengikuti persidangan. Sudah dilakukan pemeriksaan. Bagi kami (sikap) ini menunjukkan kebohongan," kata JPU KPK Irene Putri di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu.

Pada awal sidang, Setya Novanto berkukuh kondisi kesehatannya sedang menurun. Bahkan, dia mengklaim lima hari belakangan ini menderita diare dan mondar mandir ke toilet puluhan kali.

Menanggapi ketidakpercayaan jaksa KPK tersebut, kuasa hukum Novanto, Maqdir Ismail mengajukan keberatan. Menurutnya, kondisi kesehatan Novanto memang sedang sakit.

''Kami mohon diberi kesempatan untuk diperiksa dokter lain,'' kata Maqdir.

Novanto sebelumnya mengaku sakit. Bahkan sejak awal sidang bungkam kemudian sempat angkat bicara soal kondisinya.

''Saya empat sampai lima hari kemarin sempat kena diare, tapi dokter KPK tidak memberikan obatnya,'' kata Novanto.

Jaksa Irene pun menimpali kembali. Menurut Irene, Novanto sebelum sidang tak pernah mengeluhkan sakit diare ke dokter.

''Dia sempat mengeluh sakitnya batuk. Obat juga sudah dikasih, dan tidak ada keluhan sakit diare,'' ujar Irene.

Melihat perdebatan ini, Ketua Majelis Hakim Yanti mengambil keputusan. Hakim menginstruksikan agar kondisi Novanto kembali diperiksa. Ia akhirnya menskors persidangan sampai Novanto selesai diperiksa.

Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim Yanto sempat mempertanyakan kondisi Novanto sebelum sidang dakwaan dimulai. Jaksa kemudian menghadirkan Dokter Johannes Hutabarat, dokter Rutan KPK yang memeriksa Novanto.

Selain itu, jaksa juga menghadirkan tiga dokter lainnya dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang juga anggota Ikatan Dokter Indonesia. Keempat dokter tersebut mengonfirmasi jika Novanto dalam keadaan sehat. ***