Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
24 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
5
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

5 Perwira Pembebas Sandera Tolak Kenaikan Pangkat, Panglima TNI Berikan Penghargaan dalam Bentuk Lain

5 Perwira Pembebas Sandera Tolak Kenaikan Pangkat, Panglima TNI Berikan Penghargaan dalam Bentuk Lain
Ratusan warga sipil yang disandera kelompok bersenjata di Tembagapura, berhasil dibebaskan aparat TNI dan Polri, Jumat. (kabar.news)
Minggu, 19 November 2017 14:54 WIB
TEMBAGAPURA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menaikkan pangkat para prajurit TNI yang ikut dalam operasi pembebasan ratusan sandera di di Tembagapura, Timika, Papua. Namun lima perwira TNI menolak dinaikkan pangkatnya, sebab menganggap keberhasilan pembebasan sandera merupakan prestasi anak buahnya.

Panglima TNI mengungkapkan hal itu di lokasi pembebasan sandera, Minggu (19/11/2017). ''Lima perwira diwakilkan komandan upacara menyampaikan bahwa keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab perwira. Sehingga secara halus mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat,'' kata Jenderal Gatot, di Papua, seperti dikutip dari liputan6.com.

Kenaikan pangkat diberikan kepada 62 prajurit dari satuan gabungan yang membebaskan sandera secara cepat dan senyap tersebut. Meski tidak menerima kenaikan pangkat, lima perwira pemimpin operasi itu diberikan penghargaan dalam bentuk lain, yakni pendidikan secara khusus, mendahului teman seangkatannya.

''Inilah contoh teladan prajurit-prajurit yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi, tapi hanya untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia,'' tegas Gatot.

Operasi Senyap

Gatot menjelaskan, dalam operasi senyap tersebut, pasukan gabungan dari Kopasus, Batalion 751 Rider, dan Taipur Kostrad melakukan pergerakan sejauh 4,5 km selama 3-4 hari, yang diakhiri dengan pertempuran di dua tempat hingga akhirnya KKB mundur.

Setelah berhasil menguasai lokasi penyanderaan, Gatot menginstruksikan agar mengutamakan keselamatan sandera. Selanjutnya, Kapolda dan Pangdam mengevakuasi para sandera.

''Sebelum evakuasi, saya perintahkan agar kiri-kanan jalan harus aman. Kalau ada tembakan, jauh itu,'' katanya.

Menurut Gatot, sandera yang merupakan warga asli tetap bertahan di kampungnya dengan penjagaan dari TNI dan Polri. Sedangkan yang bukan berasal dari kampung tersebut telah diungsikan.

Soal KKB yang melarikan diri, Gatot mengatakan, hal itu sedang dalam pengejaran. ''Masih dalam pengejaran, tapi fokus saya kesampingkan semuanya. Yang penting adalah sandera harus selamat,'' ujarnya.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/