Warga Kaget Lihat Beras yang Dibelinya Bercampur Biji Plastik, Mengapung Saat Direndam

Warga Kaget Lihat Beras yang Dibelinya Bercampur Biji Plastik, Mengapung Saat Direndam
Ilustrasi. (merdeka.com)
Rabu, 15 November 2017 09:11 WIB
SANGGAU - Rico, warga Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bunut, Kota Sanggau, Kalimantan Barat, sangat kaget saat menemukan beras yang dibelinya bercampur biji plastik.

''Awalnya saya membeli beras merek A 5 super sebanyak 40 karung untuk memenuhi kebutuhan karyawan saya, untuk tiga hari yang lalu,'' ungkap Rico, Rabu (15/11), seperti dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, dari 40 karung beras yang dibeli di toko yang tidak jauh dari kantornya itu, ditemukan beras yang diduga oplosan. Saat karung pertama dibuka, lantas ditemukan beras diduga bercampur plastik.

''Pas karung pertama yang dibuka ternyata ada barang lain yang mirip plastik bercampur beras. Nah inilah yang membuat saya terkejut,'' terang pria yang juga pemilik PT Tri Tama Mandiri tersebut.

Ia berharap beras oplosan itu tidak beredar lagi. Instansi terkait diminta segera melakukan sidak untuk mengantisipasi peredaran beras tersebut, jangan sampai dikonsumsi masyarakat.

''Bahaya kalau dibiarkan, efeknya sih tidak sekarang, tunggu beberapa tahun kemudian, itu yang kita hindari,'' tegasnya.

Senada dilontarkan Yanti (23), juru masak PT Tri Tama Mandiri. Wanita ini mengaku kaget saat merendam beras pada Senin (14/11) siang untuk keperluan makan karyawan sore hari.

''Sewaktu merendam beras, ternyata ada yang timbul, modelnya seperti pil warna putih bening dan jumlah cukup banyak, hampir satu kaleng susu yang kecil,'' beber dia.

Bahkan, lanjutnya, ada beras yang sudah terlanjur dimasak dan terpaksa dibuang. ''Terpaksalah dibuang juga yang sudah terlanjur dimasak,'' timpalnya.

Sementara, pengecer beras yang juga pemilik toko bangunan Cahaya Intan di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Bunut, Lasarus (38) saat dikonfirmasi wartawan mengaku mendapatkan beras tersebut dari Agro Abadi Pontianak.

''Saya kaget juga kok masih ada barang itu di dalam beras,'' akunya.

Ia menegaskan sudah 4-5 tahun membeli beras di Agro Abadi untuk dijual kembali di Sanggau. Dan belum pernah ada kejadian seperti sekarang ini.

''Sekitar 4-5 tahun dah saya beli beras di Agro Abadi, memang belum ada yang komplain,'' ujar dia.

Akhir-akhir ini kata Lasarus mengaku mendapat komplain dari beberapa konsumen.

''Sudah ada dua kali konsumen yang komplain ke saya, yang pertama konsumen saya yang dari kampung dan bukti plastiknya ada saya simpan, dan yang kedua dari Rico ini,'' beber dia.

Lantas karena mendapat komplain dari konsumen, Ia mengaku langsung menyampaikan komplain ke Agro Abadi di Pontianak.

''Saya kan tidak tahu juga. Karena sayakan cuma menjual, tapi saya langsung komplain ke Agro Abadi, mereka minta beras yang tercampur untuk segera dikembalikan,'' tuturnya.

Sementara, Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku kaget saat mendengar infomasi tersebut. Untuk itu orang nomor satu di Kabupaten Sanggau ini memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) untuk mengecek langsumg informasi tersebut.

''Saya sudah perintahkan Pak Jhon (Kadis Hangpang Hortikan) untuk cek ada juga Pak Dandim,'' tegas dia.

Kapolsek Kapuas, IPTU Sri Mulyono mengaku akan segera melakukan penyelidikan untuk mencegah penyebarluasan beras oplosan tersebut. ''Langsung kami lidik mas,'' ujar dia.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77