Peneror Tabrakkan Truk ke Para Pesepeda dan Bus Sekolah di WTC New York, 8 Tewas dan 12 Terluka

NEW YORK - Aksi teror menggunakan truk terjadi di New York, Amerika Serikat, Selasa (31/10). Pengemudi truk menabrak para peseda dekat World Trade Center (WTC). Sedikitnya 8 orang tewas dan 12 luka-luka akibat aksi teror tersebut.

Menurut NYPD, setelah menabrakkan truk ke bus sekolah, pelaku keluar dari kendaraan sambil memamerkan senjata api imitasi. Polisi berhasil melumpuhkan pelaku dengan menembak bagian perutnya.

''Tersangka, seorang pria berusia 29 tahun, berada dalam tahanan polisi dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Insiden tersebut sedang diselidiki sebagai terorisme,'' kata beberapa pejabat.

Menurut empat sumber penegakan hukum. Satuan Tugas Terorisme FBI mengambil alih penyelidikan, saksi melaporkan tersangka meneriakkan 'Allahu Akbar'.

''Pihak berwenang menganggap ini adalah tindakan teror karena pengemudi mengatakan sesuatu beberapa saat setelah meninggalkan truk dan metode serangan tersebut sama dengan serangan teroris lainnya,'' ujar Komisaris Polisi New York James P. O'Neill, seperti dilansir dari CNN, Rabu (1/11).

Kendaraan tersebut sama seperti yang digunakan sebagai senjata dalam sejumlah serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam insiden mematikan di Nice, Prancis, dan London.

''Tersangka, yang mengendarai sebuah truk penyewaan Home Depot, melompat ke pinggir jalan di West Houston Street dan melaju ke selatan di jalur sepeda di sisi barat West Side Highway di Lower Manhattan untuk beberapa blok,'' kata beberapa pejabat.

Beberapa pejabat mengatakan sebuah senjata pelet dan pistol paintball ditemukan di lokasi kejadian.

Sesaat setelah kejadian tersebut, cuplikan berita menunjukkan beberapa sepeda rusak di jalur sepeda.

''Enam orang dinyatakan tewas di lokasi kejadian dan dua lainnya dinyatakan tewas di rumah sakit tersebut. Ada 11 korban yang dirawat di rumah sakit dengan luka serius tapi tidak mengancam jiwa,'' menurut Komisaris Kebakaran New York Daniel Nigro.

''Belum ada tersangka lain yang dicari,'' kata NYPD.***