Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
19 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
2
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
19 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
3
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia
4
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
50 menit yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
5
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
1 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
6
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
58 menit yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Banyak Rumah Sakit Mitra BPJS Curang, KPK Temukan 1 Juta Klaim Fiktif Senilai Rp1,9 Triliun

Rabu, 04 Oktober 2017 20:28 WIB
Banyak Rumah Sakit Mitra BPJS Curang, KPK Temukan 1 Juta Klaim Fiktif Senilai Rp1,9 Triliun
JAKARTA - Diduga banyak rumah sakit yang menjadi mitra BPJS melakukan kecurangan dalam klaim biaya pelayanan pasien peserta BPJS. Kecurangan pihak rumah sakit ini menyebabkan ketekoran (defisit) BPJS semakin besar.

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengatakan, sampai 31 Agustus 2017, BPJS kesehatan defisit hingga Rp8,52 triliun.

''Kalau kita lihat sampai 30 Juni 2017, 83,69 persen itu untuk rumah sakit karena dia itu rawat jalan tingkat lanjut maupun rawat inap,'' ujar Timboel di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (4/10).

Tingginya klaim dari rumah sakit mengundang kecurigaan pihak BPJS kesehatan. Mereka kemudian menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan menemukan hampir satu juta klaim fiktif yang dilakukan oleh rumah sakit nakal.

''KPK menemukan satu juta yang terindikasi kuat fiktif, ini kan bagian daripada KPK untuk menemukan. KPK menginvestigasi satu juta klaim fiktif, sekitar Rp1,9 triliun. Ini kan kembali bawa kecurangan terus terjadi, dibiarkan akhirnya membuat BPJS Kesehatan terus membayar, akhirnya defisit,'' kata Timboel.

Selain itu, Timboel juga membeberkan beberapa kenakalan rumah sakit lainnya. Seperti memulangkan pasien yang belum sembuh total dengan tujuan pasien tersebut masuk rumah sakit kembali sehingga pihak rumah sakit memiliki banyak klaim.

Timboel mengungkapkan, KPK telah mengantongi nama-nama rumah sakit nakal yang terindikasi klaim fiktif. Namun, pihak KPK masih merahasiakan identitas semua rumah sakit nakal.

"KPK itu sudah resmi investigasi sekarang dengan tiga pihak yaitu KPK, Kemenkes dan BPJS kesehatan. Investigasi juga jangan dulu dibuka sehingga rumah sakit atau daerah tertentu menghilangkan bukti dan sebagainya. Ini harus juga didukung oleh penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan kecurangan," sambungnya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/