Banyak Rumah Sakit Mitra BPJS Curang, KPK Temukan 1 Juta Klaim Fiktif Senilai Rp1,9 Triliun
Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengatakan, sampai 31 Agustus 2017, BPJS kesehatan defisit hingga Rp8,52 triliun.
''Kalau kita lihat sampai 30 Juni 2017, 83,69 persen itu untuk rumah sakit karena dia itu rawat jalan tingkat lanjut maupun rawat inap,'' ujar Timboel di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (4/10).
Tingginya klaim dari rumah sakit mengundang kecurigaan pihak BPJS kesehatan. Mereka kemudian menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan menemukan hampir satu juta klaim fiktif yang dilakukan oleh rumah sakit nakal.
''KPK menemukan satu juta yang terindikasi kuat fiktif, ini kan bagian daripada KPK untuk menemukan. KPK menginvestigasi satu juta klaim fiktif, sekitar Rp1,9 triliun. Ini kan kembali bawa kecurangan terus terjadi, dibiarkan akhirnya membuat BPJS Kesehatan terus membayar, akhirnya defisit,'' kata Timboel.
Selain itu, Timboel juga membeberkan beberapa kenakalan rumah sakit lainnya. Seperti memulangkan pasien yang belum sembuh total dengan tujuan pasien tersebut masuk rumah sakit kembali sehingga pihak rumah sakit memiliki banyak klaim.
Timboel mengungkapkan, KPK telah mengantongi nama-nama rumah sakit nakal yang terindikasi klaim fiktif. Namun, pihak KPK masih merahasiakan identitas semua rumah sakit nakal.
"KPK itu sudah resmi investigasi sekarang dengan tiga pihak yaitu KPK, Kemenkes dan BPJS kesehatan. Investigasi juga jangan dulu dibuka sehingga rumah sakit atau daerah tertentu menghilangkan bukti dan sebagainya. Ini harus juga didukung oleh penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan kecurangan," sambungnya.***
Editor | : | hasan b |
Sumber | : | merdeka.com |
Kategori | : | Ragam |