Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Nasional
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
Umum
3 jam yang lalu
5 Rekomendasi Samsung Galaxy Tab di Blibli
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Presiden Turki Sebut Myanmar Musnahkan Muslim Rohingya

Presiden Turki Sebut Myanmar Musnahkan Muslim Rohingya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (republika.co.id)
Sabtu, 02 September 2017 08:27 WIB
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Myanmar melakukan genosida atau pemusnahan terhadap Muslim Rohingnya.

Erdogan menyatakan tuduhan itu setelah mengetahui adanya pembunuhan terhadap ratusan warga Muslim Rohingya di Myanmar selama sepekan terakhir. Hampir 400 orang muslim meninggal akibat kekerasan yang melanda bagian barat laut Myanmar selama sepekan.

Data resmi yang baru itu membuat peristiwa ini barangkali menjadi kekerasan yang paling mematikan menimpa kaum minoritas Rohingya di negara itu dalam beberapa dekade.

''Telah terjadi genosida di sana. Mereka tetap diam terhadap ini. Semua yang melihat dari jauh genosida ini dilakukan di bawah kerudung demokrasi juga bagian dari pembunuhan massal,'' kata Erdogan pada perayaan Idul Adha yang diadakan Partai AK di Istanbul.

Erdogan, yang akarnya didasarkan pada politik Islam, telah lama mengambil posisi kepemimpinan di antara komunitas Muslim dunia. Ia mengatakan sudah menjadi tanggung jawab moral Turki untuk mengambil sikap terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di Myanmar.

Sekitar 38 ribu orang Rohingya telah melintas ke Bangladesh dari Myanmar. Sumber-sumber di PBB mengatakan, sepekan setelah para pejuang Rohingya menyerang pos-pos polisi dan sebuah pangkalan tentara di negara bagian Rakhine, mendorong bentrokan-bentrokan dan ofensif balasan oleh militer.

Tentara mengatakan melancarkan pembersihan terhadap 'teroris garis keras' dan pasukan keamanan diberi pengarahan untuk melindungi warga. Namun, warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa serangan dengan pembakaran dan pembunuhan bertujuan untuk memaksa mereka keluar.

Penanganan terhadap sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya menjadi sebuah tantangan terbesar bagi Aung San Suu Kyi, yang telah mengutuk serangan tersebut dan memuji pasukan keamanan. Peraih Nobel Perdamaian itu dituduh beberapa kritikus Barat karena tak bersuara terhadap pembantaian Muslim Rohingya oleh serangan brutal militer setelah terjadinya penyerangan Oktober.

Bentrokan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara telah menewaskan sekitar 370 gerilyawan Rohingya, 13 aparat keamanan, dua pejabat pemerintah dan 14 warga sipil, kata militer Myanmar, Kamis (31/8) lalu.

Sebagai perbandingan, kekerasan pada 2012 di Sittwe, ibu kota Rakhine, menyebabkan tewasnya hampir 200 orang dan sekitar 140 ribu lagi mengungsi. Kebanyakan dari mereka adalah warga Rohingya.

Serangan tersebut merupakan peningkatan tajam dari kemelut yang terjadi sejak Oktober, ketika serangan serupa yang dilancarkan oleh gerilyawan Rohingya dengan ukuran yang jauh lebih kecil terhadap pos keamanan. Ini mendorong militer melakukan serangan balasan besar-besaran diikuti dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Lebih dari 150 gerilyawan Rohingya melakukan serangan terkini terhadap pasukan keamanan di dekat desa-desa yang ditempati oleh masyarakat pengikut Hindu. New Global Light New Myanmar menyatakan, bahwa sekitar 700 anggota keluarga di desa-desa tersebut telah diungsikan.

''Sekitar 20 ribu lagi warga Rohingya yang berusaha melarikan diri, terjebak di daerah kosong perbatasan,'' kata sumber PBB. Pekerja bantuan di Bangladesh berjuang untuk meringankan penderitaan ribuan orang yang mengalami kelaparan dan trauma.

Sementara itu beberapa warga Rohingya mencoba menyeberang ke Bangladesh melalui jalur darat. Yang lainnya mencoba melakukan perjalanan berbahaya dengan menggunakan perahu, melintasi sungai Naf yang memisahkan kedua negara itu.

Presiden Erdogan menyatakan isu tersebut akan dibahas secara rinci ketika para pemimpin dunia mengadakan pertemuan dalam Sidang Umum PBB pada 12 September mendatang di New York.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/