Sidak Pelayanan Terhadap Jamaah Haji di Makkah, Tim DPR Temukan 6.400 Kotak Makanan Basi

Sidak Pelayanan Terhadap Jamaah Haji di Makkah, Tim DPR Temukan 6.400 Kotak Makanan Basi
Kakbah
Rabu, 23 Agustus 2017 10:06 WIB
MAKKAH - Jamaah haji asal Indonesia menjadi korban praktik rentenir saat menukarkan uang Rupiah dengan Riyal di Makkah, Arab Saudi.

Hal itu terungkap saat Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis bersama tim pengawasan Haji DPR melakukan inspeksi mendadak (sidak) penyelenggaraan haji di sektor 5 Kota Makkah.

''Kami kaget, ternyata selama ini terjadi praktik rentenir bagi jamaah haji yang ingin menukarkan uang Riyal. Kasus itu terjadi di kloter 47 JKS, yang ingin menukarkan uang Riyal pecahan 500. Untuk satu pecahan saja terkena potongan 80 riyal, berarti kalau tiga pecahan akan terpotong 240 riyal,'' katanya, di Makkah, Selasa (22/8), melalui siaran pers, sepertil dirilis merdeka.com.

Menurut Iskan, ternyata praktik rentenir itu juga terjadi di embarkasi lainnya. Seperti di embarkasi Medan, sesuai pengakuan salah seorang jamaah.

''Berdasarkan pengakuan jemaah haji kloter Medan, penukaran pecahan 500 hanya menerima 450 riyal. Bahkan praktik semacam itu disinyalir atas sepengetahuan petugas di embarkasi tersebut,'' katanya.

Menurut Iskan praktik rentenir tidak diperbolehkan apalagi dalam penyelenggaraan haji, selain dilarang agama karena bersifat riba, juga sangat menzalimi jemaah haji sendiri.

Menyikapi hal itu, menurut politisi PKS ini, Komisi VIII akan meminta BI untuk menyiapkan pecahan 100 Riyal, sehingga memudahkan jemaah haji menukarkan uangnya. Selain itu, Komisi VIII akan meminta Kementerian Agama melakukan investigasi di semua embarkasi sekaligus menindak para pelaku.

Dalam sidak juga ditemukan beberapa kekurangan pelayanan terhadap jemaah haji, seperti kasus makanan basi di Madinah dengan jumlah yang sangat banyak, sekitar 6.400 kotak.

''Kasus basinya makanan jemaah haji dalam jumlah banyak menandakan lemahnya pengawasan makanan yang akan disajikan, terutama jenis sayuran berkuah sehingga mudah basi,'' katanya.

Selain itu, tim pengawasan juga menemukan rendahnya kualitas tas yang dibagikan kepada jemaah. Padahal tas merupakan identitas yang dilihat jemaah seluruh dunia.

''Jamaah dari Bandung mengeluh tas yang dibagikan kualitas rendah, sehingga cepat sobek. Padahal tas terpampang identitas jemaah, dan membuat dipertaruhkan martabatnya di tengah jemaah lain seluruh dunia,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/