Ini Penyebab Pembalap MotoGP Banyak yang Masih Lajang

Ini Penyebab Pembalap MotoGP Banyak yang Masih Lajang
Valentino Rossi dengan Cal Crutchlow di MotoGP Phillip Island 2016. (Foto/cycleworld)
Selasa, 16 Mei 2017 15:34 WIB
LE MANS - Banyak orang bertanya mengapa Valentino Rossi hingga usia 38 tahun belum menikah juga. Apakah pria setenar dia tidak punya kekasih pasca putus dari Linda Morseli? Lalu, apakah The Doctor tidak mau berkeluarga seperti pria sewajarnya?

Kalau Anda melihat dalam kehidupan normal, tentu situasi Rossi soal masa depan berkeluarga agak tidak pasti. Namun jika Anda melihat dari sisi pembalap MotoGP, ternyata ia tidak sendirian, seakan menegaskan bahwa ada fenomena tertentu soal pembalap MotoGP yang ingin menikah.

Ya, ada alasan mengapa para pembalap MotoGP memilih untuk menunda pernikahan atau berkeluarga, meski usia telah memasuki angka 30 tahun. Cal Crutchlow mengatakan itu karena sikap egoisme mereka.

Dari 23 pembalap di grid saat ini, hanya ada dua yang telah memiliki anak, yakni Crutchlow dan Andrea Dovizioso. Sisanya masih berstatus lajang, bahkan beberapa kerap bergonta-ganti kekasih.

Boleh jadi, alasan para pembalap tak ingin disibukan dengan urusan rumah tangga, karena mereka masih begitu fokus merebut gelar juara di kelas bergengsi. Namun, hal ini justru tak mempengaruhi Crutchlow. Baginya, memiliki anak dan berkarier sebagai pembalap dapat dilakukan bersamaan.

Pada Agustus 2016, Crutchlow dikaruniai putri kecil bernama Willow, buah cinta dengan sang istri, Lucy. Kelahiran sang bayi perempuan sepertinya membawa hoki tersendiri bagi pembalap LCR Honda itu. Dua kemenangan berhasil direngkuhnya (Brno dan Phillip Island), plus tambahan dua podium.

“Kami menginginkan anak. Dan saya di titik dalam karier, di mana saya bisa dengan senang hati duduk, serta tidak perlu khawatir melakukan apapun selama sisa hidup,” tutur Crutchlow kepada The Telegraph seperti dilaporkan Motorsport.

“Kami memutuskan, bahwa saya akan balapan dan kami punya anak pada waktu bersamaan. Saya melihatnya ada orang lain yang menjaga keluarga saya, jadi saya harus bekerja lebih keras. Saya punya feeling itu,” imbuhnya.

Pembalap 31 tahun itu lantas melanjutkan penjelasannya: “Anda tidak melihat banyak orang melakukannya. Anda tidak melihat banyak pembalap top dengan kekasih atau istri, karena mereka sangat egois.”

“Dan saya percaya, mungkin, inilah yang dibutuhkan untuk menjadi juara dalam kejuaraan ini: tidak menyerah sekian detik dalam waktu Anda,” kata pembalap dari Coventry, Inggris itu lagi.

Apa yang dipilih Crutchlow tak jauh berbeda pada dua kali juara dunia WSBK, Jonathan Rea. Telah berstatus sebagai suami dan memiliki dua orang putra. Bahkan usai menikah, pembalap Kawasaki ini justru semakin mendominasi dan meraih dua kali juara dunia.

“Untungnya, saya percaya bisa melakukannya dan saya telah membuktikan tahun lalu,” tegas Crutchlow, soal menikah dan berkarier profesional sebagai pembalap.

MotoGP Inggris 2017 di Sirkuit Silverstone pada 27 Agustus nanti, bakal jadi panggung utama Crutchlow buat unjuk gigi di hadapan para fans. Kendati namanya mulai sejajar di antara para pembalap top kelas bergengsi macam Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Maverick Vinales, Crutchlow rupanya tak ingin dianggap bintang.

“Saya tidak ingin merasa seperti bintang rock. Saya selalu katakan, ‘Saya ingin orang menikmati menonton balap motor’. Selama kita bisa menyuguhkan pertunjukkan dan juga menikmatinya, maka itulah yang saya inginkan,” tandas pembalap juara dunia Supersports 2009 bersama Yamaha tersebut.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77