Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Rencana Pemindahan Makam Tan Malaka Jadi Perdebatan, Mensos Minta Dilakukan Rembuk Dulu

Rencana Pemindahan Makam Tan Malaka Jadi Perdebatan, Mensos Minta Dilakukan Rembuk Dulu
Tan Malaka
Sabtu, 24 Desember 2016 08:06 WIB
JAKARTA - Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa mengatakan, masih perlu berembuk dengan sejumlah pihak terkait kepastian pemindahan makam Datuk Tan Malaka yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sejak 1963 lalu lewat Keputusan Presiden Nomor 53/1963.


"Saya belum ketemu langsung tim, beberapa sempat menelpon saya, tapi ini harus berembuk bersama," ujar Khofifah, di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (23/12).

Menurut Khofifah, rembuk bersama sangat dibutuhkan. Mengingat adanya perbedaan pendapat di tengah masyarakat.

Di satu sisi, masyarakat Kediri, Jawa Timur, menginginkan agar makam pria kelahiran 2 Juni 1897 tetap di Kediri.

Sementara di sisi lain masyarakat Limapuluh Kota, Sumatera Barat ingin agar makam Tan Malaka dipindahkan ke tanah kelahirannya.

"Kebetulan masyarakat Kediri menyayangi dan memelihara makam Tan Malaka selama ini. Kita juga harus menghormati Kediri, masyarakat, kepala desa, camat, tak mau dipisahkan dengan Tan Malaka. Sementara di sisi lain, masyarakat Limapuluh Kota ingin makam dipindah ke sana," ucap Khofifah.

Meski belum dapat memutuskan, Khofifah menilai saat ini yang paling penting, masyarakat dapat menghayati perjuangan Tan Malaka selama ini. Sehingga dapat mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

"Mungkin yang paling utama itu, melihat pemikiran Tan Malaka, Madilog dan perjuangan. Perlu diingatkan kembali, membangun bangsa ke depan, kecintaan keluarga. Kami bisa memahami kecintaan warga Kediri, mereka ingin dekat makam Tan Malaka. Ini penghormatan bangsa, bukan hanya Lima Puluh Kota," pungkas Khofifah. (jpnn)

Editor:wawan k
Sumber:jpnn.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/