4 Kru Kapal Perang TNI AL Hilang Saat Mengawal Kapal Filipina

4 Kru Kapal Perang TNI AL Hilang Saat Mengawal Kapal Filipina
KRI Layang
Jum'at, 23 Desember 2016 21:31 WIB
JAKARTA - Empat kru KRI Layang-635 hilang saat mengawal kapal ikan asing (KIA) berbendera Filipina yang memasuki perairan Indonesia tanpa dokumen lengkap. Belum ada titik terang mengenai keberadaan empat prajurit TNI AL itu. Masih menjadi misteri.

Berdasarkan keterangan dari Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat kru KRI Layang mulai dilaporkan hilang sejak Rabu (14/12). Peristiwa itu berawal saat KRI Layang menemukan adanya pelanggaran kapal Filipina yang bernama Kapal Nurhana sehari sebelumnya.

Maman memastikan bukan KRI Layang yang menghilang melainkan empat kru kapal perang tersebut saat ditugaskan mengawal Kapal Nurhana menuju Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Empat orang kru turun dari KRI Layang dan bertugas sebagai Tim Kawal, sementara sebagian besar awak dan penumpang Kapal Nurhana dinaikkan ke KRI Layang.

Hanya tersisa tiga orang ABK di kapal Filipina itu yang dikawal oleh Letda Laut (P) Faisal Dwi Andarta R dan tiga prajurit TNI AL lainnya. Kapal Nurhana harus dibawa ke pangkalan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai aturan, mereka harus dikawal personel satgas yang tengah beroperasi.

"Bukan KRI Layangnya yang hilang. Makanya saya bingung kenapa beredar kabar begitu," ungkap Maman seperti dilansir detikcom, Jumat (23/12/2016).

KRI Layang menangkap Kapal Nurhana pada Selasa (13/12) di Perairan Talaud saat berpatroli di perbatasan Indonesia-Filipina. Kapal perang TNI AL yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Susatya tersebut melanjutkan berpatroli setelah tim kawal berangkat dengan Kapal Nurhana dalam tujuan mengawal ke Lanal Melonguane bersama tiga ABK Filipina itu.

"Cuaca tadinya baik, di tegah jalan angin dan gelombang besar. Awalnya kontak-kontakan dengan KRI Layang, jalan terus, lalu cuaca buruk lalu hilang kontak. KRI Layang langsung menyusuri, nggak ketemu juga," terang Maman.

Kapal Nurhana yang dikawal oleh kru KRI Layang seharusnya tiba di lokasi pada 15 Desember 2016. Sebelum hilang kontak, komunikasi dilakukan dalam waktu tiga jam sekali. KRI Layang yang pertama kali melakukan pencarian lalu meminta bantuan kepada Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim). Sejumlah armada TNI AL diturunkan untuk mencari Kapal Nurhana.

"Melaksanakan pencarian dengan luas sector 170x30 Nm di selatan rencana track tim kawal dengan hasil yang masih sama KIA Nurhana belum bisa ditemukan," Maman menjelaskan.

Adapun empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu prajurit bintara, dan dua tamtama. Mereka adalah:

1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura

"Sampai sekarang pencarian masih terus dilakukan," tutur Maman.
(dtc)

Editor:wawan k
Sumber:detikcom
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/