Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

DPR Heran... WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia 800 Orang, Tapi Kok yang Pulang Hanya 300, Sisanya ke Mana...?

DPR Heran... WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia 800 Orang, Tapi Kok yang Pulang Hanya 300, Sisanya ke Mana...?
Junimart Girsang
Kamis, 22 Desember 2016 08:05 WIB
JAKARTA - Komisi III DPR sudah mengetahui banyaknya persoalan terkait warga negara asing (WNA), terutama asal Tiongkok yang terjadi di berbagai daerah.

Bahkan, Anggota Komisi III Junimart Girsang saat memimpin kunjungan kerja komisi ke sejumlah pelabuhan di Kepulauan Riau (Kepri), menemukan adanya kejanggalan tentang data WNA masuk dan keluar.

“Yang menjadi pertanyaan kami kepada kepala keimigrasian di sana, kalau masuk 700 sampai 800 WNA dari Singapura atau Malaysia,‎ kembalinya berapa itu? Nah, mereka mengatakan paling banyak 300, nah terus sisanya ke mana? Masuk 800, kembali 300. Ada sisa 500 orang,” kata Junimart di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (21/12).

Dari penjelasan imigrasi di Kepri, lanjut politikus PDI Perjuangan itu, mereka menyebut kemungkinan 500 WNA lagi keluar dari pelabuhan lain di Kepri.

Hal ini menurut Junimart, harus disikapi oleh Kementerian Hukum dan HAM, bagaimana cara mendeteksi keluar masuknya WNA.

“Apakah nanti bisa online. Misalnya si a, si b dan si c yang masuk dari Batam Center dan kita bisa melakukan data mereka keluar dari ‎pelabuhan atau terminal mana,” jelas Junimart.

Komisi III, lanjutnya, akan mengundang Menkumham dan jajaran guna menanyakan masalah ini. Sebab, dari dua kepala imigrasi di Kepri, yakni di Batam Center dan Sekupang, mayoritas WNA tersebut berkewarganegaraan Tiongkok.

“Kebanyakan warga negara asing, Tiongkok. Ini kan sederhana. Dan, belum lagi pelabuhan tikus di sana. Kalau menurut informasi yang kita dapatkan, lebih banyak yang masuk dari pelabuhan-pelabuhan tikus daripada pelabuhan resmi,” tambahnya.(jpnn)

Editor:wawan k
Sumber:pojoksatu.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/