Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
6 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
3
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
6 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
6 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
5 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
6
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
6 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

ISIS Janjikan Hadiah 1 Juta USD bagi yang Bunuh Gadis Cantik Ini

ISIS Janjikan Hadiah 1 Juta USD bagi yang Bunuh Gadis Cantik Ini
Joanna Palani. (mrdeka.com)
Selasa, 20 Desember 2016 19:41 WIB
JAKARTA - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerukan kepada para anggotanya di Eropa untuk membunuh Joanna Palani, gadis yang pernah berperang melawan ISIS. Seruan itu disampaikan melalui akun-akun media sosial simpatisan kelompok militan ISIS.

ISIS menjanjikan hadiah uang senilai 1 juta USD bagi siapa pun bisa menghabisi gadis berdarah Denmark-Kurdi itu, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Minggu (18/12).

Palani, 23 tahun, saat ini tengah menjalani hukuman dari Pengadilan Copenhagen karena bergabung dengan tentara Kurdi melawan ISIS.

Pada 14 November 2014 lalu, Palani berangkat dari kampung halamannya dan bergabung dengan YPG (Unit Perlindungan) dan Peshmerga, tentara terlatih regional daerah Kurdi, untuk melawan para jihadis.

Pengadilan Copenhagen City mendakwa Palani karena dia telah melanggar kebijakan Denmark tentang 'pertempuran asing' yang isinya melarang penduduk Denmark berjuang bersama kelompok teror. Padahal, Palani justru berjuang untuk melawan kelompok teror.

Sebelumnya pemerintah telah melarang Palani untuk menjadi pejuang Kurdi. Bahkan, tahun lalu paspornya disita oleh polisi dan dinas intelijen Denmark (PET). Namun, Palani bertekad memberikan jiwa raganya untuk demokrasi, kemerdekaan, dan hak hak wanita.

"Jika saya tertangkap atau tewas, saya akan bangga atas apa yang saya perjuangkan," kata Palani.

"Militan ISIS itu sangat gampang dibunuh. Mereka hebat hanya kalau jadi pengebom bunuh diri, tapi pasukan Assad benar-benar terlatih dan mereka memang mesin pembunuh yang hebat," kata dia suatu kali ketika membandingkan ISIS dan pasukan rezim Basyar al-Assad.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/