Ini Fakta-fakta Menarik di Balik Pecahan Rupiah yang Baru

Ini Fakta-fakta Menarik di Balik Pecahan Rupiah yang Baru
Model menunjukkan uang pecahan saat peluncuran di gedung Bank Indonesia, Senin (19/12) kemarin.
Selasa, 20 Desember 2016 10:07 WIB

JAKARTA - Pemerintah akhirnya meluncurkan sebelas uang rupiah berdesain baru di gedung Bank Indonesia, Senin (19/12) kemarin.

Perinciannya, masing-masing tujuh uang kertas dan empat uang logam baru.

Semua uang tersebut menampilkan gambar pahlawan yang berbeda dibandingkan sebelumnya.

Uang baru yang diluncurkan terdiri atas uang kertas pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu, dan Rp 1 ribu.

Sedangkan uang logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

Hanya satu yang masih dipertahankan, yakni gambar duet Proklamator Soekarno-Hatta di pecahan Rp 100 ribu.

Namun, dalam pecahan tersebut, Soekarno-Hatta dipasang dengan wajah tersenyum dan memperlihatkan gigi.

Selebihnya adalah pahlawan yang berbeda. Yakni Ir H Djuanda Kartawidjaja, Dr G. S. S. J. Ratulangi, Frans Kaisiepo, K. H. Idham Khalid, M. Hoesni Thamrin, dan Tjut Meutia.

Pada uang logam, nama-nama dan gambar pahlawan yang tercantum yakni Mr I Gusti Ketut Pudja, Letjen TNI T. B. Simatupang, Dr Tjipto Mangoenkoesoemo dan, Prof Dr Ir Herman Johannes.

Pada desain kali ini, warna yang digunakan lebih cerah.

Model pewarnaannya mirip beberapa mata uang asing seperti Euro atau Dolar Singapura.

Itu berbeda dengan emisi sebelumnya yang cenderung tajam.

Begitu pula dengan tulisan, kali ini ada frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia di seluruh uang.

Sebelumnya, frasa itu hanya ada di nominal Rp 100 ribu. Tanda tangan Menkeu pun ada di seluruh nominal.

Setiap lembar uang menampilkan tiga gambar. Di satu sisi menampilkan gambar pahlawan.

Di sisi sebaliknya, terpampang gambar penari Indonesia yang bersanding dengan pemandangan alam.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, pengunaan gambar pahlawan, tari nusantara, dan pemandangan alam Indonesia merupakan bagian kampanye budaya dan karakter bangsa.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk selalu menggunakan rupiah dalam setiap transaksi di Indonesia.

Aturan mengenai hal itu sudah ada. Juga menyimpan tabungan dalam bentuk rupiah.

’’Penting saya sampaikan, kalau kita cinta rupiah, kita tidak membuat dan menyebar gosip aneh dan kabar bohong tentang rupiah,’’ ujarnya. (jpnn)

Editor:wawan k
Sumber:jpnn.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77