Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
20 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
17 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
17 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
17 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
Olahraga
16 jam yang lalu
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

MUI: Orang Islam Hobi Mengolok-olok Islam, Kemungkinan Sakit Jiwa

MUI: Orang Islam Hobi Mengolok-olok Islam, Kemungkinan Sakit Jiwa
Prof Yunahar Ilyas
Kamis, 15 Desember 2016 10:35 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, mengaku heran ada umat Islam yang bangga mengolok-olok Islam. Ia menilai, orang-orang seperti itu memiliki gangguan jiwa, sebab senang mengolok dirinya sendiri.

"Sakit jiwa itu, sebab, orang yang senang menjelek-jelekan dirinya sendiri itu kemungkinan memiliki kelainan jiwa," kata Yunahar, Rabu (14/12).

Ia merasa, kondisi itu memang beriringan dengan tingkah media-media di dunia saat ini, yang selalu beranggapan negatif atas apa yang dituntut umat Islam. Bahkan, umat Islam yang tengah menuntut sesuatu, tidak jarang malah dituduh sebagai gejala intoleransi.

Hal itu terlihat begitu kontras dengan kondisi saat ada masjid yang dibakar atau terbakar. Pasalnya, kejadian itu tidak pernah sama sekali disebut sebagai gejala intoleransi, sehingga tuduhan itu cuma menyasar umat Islam.

"Pasti yang dituduh umat Islam, tapi ketika ada masjid dibakar, gak akan disebut-sebut itu intoleransi," ujar Yunahar.

Untuk itu, para dai harus memahami kalau perpecahan umat sekarang itu tidak melulu masalah fiqih atau hukum. Menurut Yunahar, masalah yang semakin tajam justru berasal dari fiqih dakwah, yang belakangan kerap mendapat fitnahan.(rol)

Editor:wawan k
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/