Cerita Sadis... Dua ABG Membantai Nenek dan Kakeknya Demi Membeli Sabu

Cerita Sadis... Dua ABG Membantai Nenek dan Kakeknya Demi Membeli Sabu
ilustrasi
Sabtu, 03 Desember 2016 11:05 WIB

PALEMBANG - Sepasang suami istri lanjut usia, Tharin Kadir (80) dan Cik Nura (78) tewas mengenaskan dibantai perampok, Kamis (1/12/2016). Beberapa jam kemudian tiga pelaku perampokan berhasil ditangkap. Ironisnya, dua pelaku merupakan cucu korban sendiri yang masih berusia belasan tahun.

Para pelaku berinisial GP (18) dan adiknya AP (16) yang merupakan cucu korban, serta seorang rekannya, IT (14). Lantaran melawan saat ditangkap, GP dilumpuhkan petugas dengan timah panas.

Informasi yang dihimpun, pelaku GP dan AP diringkus di rumahnya di Jalan Sematang Borang, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang, Jumat (2/12) sekitar pukul 01.00 WIB. Tak lama kemudian, IT yang beralamat di Lahat, juga diciduk.

Tersangka GP mengakui terlibat dalam perampokan dan pembunuhan terhadap kakek dan neneknya itu. GP menyesali peristiwa itu karena tidak memiliki niat menghabisi kedua korban.

"Ya, mereka (korban) kakek dan nenek saya sama adik saya IP. Waktu itu tidak mau membunuh, cuma mau ambil barangnya saja," ungkap tersangka di Mapolresta Palembang, Jumat (2/12).

Dia mengatakan, pembunuhan itu merupakan ide rekannya, IT, yang berdalih takut ketahuan dan tak ingin dipenjara.

"Saya sudah bilang, saya tidak tega, tapi dia (IT) masih ngotot juga," ujarnya.

Tersangka GP menuturkan, perampokan tersebut untuk membayar utang sebesar Rp 2 juta dan ingin membeli narkoba. Dalam persembunyiannya di rumah, mereka menggelar pesta sabu yang dibeli hasil perampokan.

Diberitakan sebelumnya, warga Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Mutiara II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, dihebohkan dengan kematian tak wajar pasangan suami istri lanjut usia, Thamrin Kadir (80) dan Cik Nura (78) di rumahnya. Kedua korban tewas dengan banyak luka tusukan bahkan leher nyaris terpotong.

Peristiwa itu baru diketahui anak korban, Hendri, yang pulang setelah diberitahu tetangganya lantaran rumah korban gelap, tak seperti biasanya, Kamis (1/12) menjelang Maghrib. Begitu masuk rumah, Hendri menjerit melihat kedua orangtuanya tergeletak bersimbah darah di kamar.

Warga berduyun-duyun mendatangi lokasi untuk menyaksikan peristiwa yang membuat gempar itu. Tak lama, polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa kedua korban ke rumah sakit.

Dari hasil visum, korban Thamrin mengalami tujuh luka tusuk di leher sebelah kanan dan empat liang di bahu kanan. Sedangkan korban Cik Nura tewas dengan lima liang luka dan luka sembelih di leher. Dugaan sementara, kedua korban tewas akibat perampokan. Hal ini lantaran beberapa barang berharga, seperti emas hilang.(mdk)

Editor:wawan k
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77