Cerbung Titipan Doa Seorang Kekasih

Hati Wanita (1)

Hati Wanita (1)
Titipan Doa Seorang Kekasih
Jum'at, 02 Desember 2016 07:00 WIB
Penulis: Syarifuddin Kasem
“Ustaz, Ustazah Aisya suka sama Ustaz!”
Syarief yang mendengar kata-kata itu, ia merasa kaget, lalu ia bertanya.
“Kenapa tau?” bisik Syarief
“Dari tadi Ustazah Aisya lihat Ustaz... terus.”
Syarief pun memalingkan wajah darinya dan melihat Aisya, yang mana Aisya sedang sibuk mengajarkan anak-anaknya, Syarief kembali berbisik kepada anak itu.
“Gak ada kok?“
“Tadi ada Ustazd!”
“Sssst...! jangan bahas itu lagi!“
“Ia Ustaz.”

Sampai jam dinding menunjuki jam 5 sore, bertanda proses pengajaran sudah berakhir. Syarief dan Aisya pun pulang yang di temani oleh anak-anak mereka.

“Kakak ngajar kitab, kayak Ustaz-Ustaz gitu ya,” kata Aisya kepada Syarief.
Syarief tidak peduli, ia sibuk melihat anak tadi yang baru saja lewat, dan baru saja memberikan senyuman yang berbeda kepadanya. Aisya heran, kenapa Syarief gak jawab kata-katanya, bahkan malah ketawa, sehingga ia bertanya, “kenapa?”
“Gak papa!” jawab Syarief sambil tertawa.
Wajah Aisya terlihat cemberut, walau ia tidak peduli dengan ketawanya
Syarief, tapi hatinya sedikit tersentuh. Maka tibalah perjalanan
mereka di depan rumah Aisya.
“Duluan ya kak?” pamit Aisya.
“Ia Sya, mari...” jawab Aisya.
“Mari...” jawab Aisya dengan senyum, lalu ia masuk ke rumahnya untuk salat Ashar, begitu pula Syarief, ia juga pulang untuk salat Ashar.


***

Malam yang sedikit mendung, karena tadi sore hujan menyirami bumi, Mista dan Naila sedang berjalan menuju tempat belajar.
“Titip salam ya buat kakak yang kemarin itu!” kata Naila sama Mista.
“Siapa kakak yang kemarin?” tanya Mista.
“Alah… yang malam itu duduk sama Naila.”
“Ooo ia, ia, itu namanya Syarief” jawab Mista dengan senyum sambil
melihat reaksi wajah Naila.

Sementara Naila hanya senyum malu-malu sambil membereskan kacamatanya yang terasa sedikit goyang. Sesampai di tempat belajar, Naila langsung masuk ke kelasnya, yaitu Balee musala, yang terletak bagian depan pesantren, sementara Mista ia
menuju kelasnya, yaitu Balee Angeen yang terletak di bagian belakang.

Dari jauh Mista sudah melihat Syarief sedang duduk bersama Aisya, maka ia pun mendekatinya untuk menyampaikan titipan Naila. Sesampai Mista di depan mereka, ia berkata.

“Syarief... ada yang titip salam buatmu!”
Mendengar kata-kata Mista, Syarief dan Aisya  terdiam, Syarief memandang ke arah Aisya yang merasa tidak dihargai oleh kata-kata Mista. Sementara Aisya, ia melihat Mista dan melihat Syarief secara berganti-ganti dengan hati yang hancur.

Mista tercengang kenapa Syarief dan Aisya terdiam, dan saling memandang, ia tidak tau apa status hubungan mereka. Yang ia tau, mereka hanya berteman dekat, sekaligus tetangga, karena tidak terlihat tanda-tanda bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/