PBNU Ingatkan Jokowi, Silaturahmi ke Ormas Islam Jangan Hanya Saat Genting

PBNU Ingatkan Jokowi, Silaturahmi ke Ormas Islam Jangan Hanya Saat Genting
Presiden Jokowi bertemu pimpinan PBNU. (detik.com)
Minggu, 13 November 2016 06:28 WIB
KEDIRI - Pasca demo puluhan ribu umat Islam 4 November lalu terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Presiden Jokowi Widodo mendadak intens silaturahmi dengan sejumlah organisasi massa (ormas) Islam.

Menanggapi langkah Presiden Jokowi tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengingatkan agar melakukan silaturahmi rutin dengan ormas, pemuka agama dan kelompok masyarakat lainnya. Komunikasi tersebut penting guna memastikan ketenangan masyarakat.

"Jangan silaturahmi saat ada masalah genting saja ke NU, Muhammadiyah, tapi komunikasi harus tetap terjaga," kata Said Aqil Siroj, di sela pembukaan Kompetisi Liga Santri Piala Gubernur Jawa Timur di Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, Sabtu (12/11/2016) malam.

Langkah Jokowi bertemu pengurus ormas Islam dianggap tepat karena ormas ikut berperan menciptakan kondisi yang stabil di tengah masyarakat.

"Alhamdulillah Indonesia punya ormas besar NU dan Muhammadiyah sebagai perekat, penyeimbang dan pemersatu ketika menghadapi kondisi yang buntu," imbuh Said Aqil.

Sementara itu terkait laporan dugaan penistaan agama oleh Ahok, Said Aqil berharap penyelidikan polisi dilakukan cepat dan transparan. Penegakan hukum harus dilakukan secara adil.

"Proses hukum harus segera, ini masih terbilang terlambat, tapi tetap harus diusut segera agar tidak menimbulkan emosi masyarakat banyak," ujar dia.

Mengenai adanya permintaan agar Ahok mundur, Said Aqil menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Ahok. Tapi Said Aqil mengingatkan, konsekuensi pidana bagi calon kepala daerah yang mengundurkan diri.

"Mundur tidaknya semua terserah Ahok, yang jelas proses hukum terus berjalan," sambungnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan, safari yang dilakukan ke ormas dan aparat keamanan dilakukan untuk memastikan kesepahaman mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI menurut Jokowi harus dijaga bersama.

"Ini untuk memberikan penjelasan secara gamblang baik ke partai, baik juga ke ulama, para kiai, habaib, ustaz semuanya termasuk ke TNI dan Polri untuk memberikan penjelasan penjelasan, gambaran, betapa negara ini majemuk dan beragam," ujar Jokowi, Sabtu (12/11).

Jokowi memulai kunjungannya dengan menemui prajurit TNI di Mabes AD, kemudian kantor PBNU. Safari dilanjutkan keesokan harinya dengan menemui perwira polisi di PTIK dan setelahnya berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah.

Jokowi kemudian mengundang sejumlah ormas muslim ke Istana, mendatangi Markas Kopassus, Mako Brimob serta menemui prajurit Marinir.

"Jadi kalau saling menghormati, saling menghargai yang mayoritas melindungi minoritas yang minoritas juga menghormati, sudah saya kira pesan itu yang ingin kita sampaikan," tutur Jokowi.***

Editor:sanbas
Sumber:ddetik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/