Kapolri Sebut Pelaku Bom Samarinda Eks Narapidana Bom Tangerang

Kapolri Sebut Pelaku Bom Samarinda Eks Narapidana Bom Tangerang
Lokasi ledakan di parkiran Gereja Oikumene Samarinda, Minggu (13/11/2016). (liputan6.com)
Minggu, 13 November 2016 18:04 WIB
JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku bom Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, adalah eks narapidana teror bom Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Pelaku diduga bernama Joh Alias Jo Bin Muhammad Aceng Kurnia, 32 tahun, yang pernah menjalani hukuman pidana 3,5 tahun pada 2012, dan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri pada 28 Juli 2014.

Joh alias Juhanda merupakan anggota kelompok pelaku teror bom buku Puspitek yang dipimpin Pepi Fernando. Pepi Fernando divonis hukuman penjara 18 tahun pada awal Maret 2012.

Sebelumnya, seorang pria melemparkan bom ke arah Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pagi tadi sekitar pukul 10.10 Wita. Saat itu para jemaat baru saja setelah melaksanakan ibadah dan keluar menuju area parkiran.

Kapolri mengimbau masyarakat untuk tenang terkait dengan aksi teror pelemparan bom di Samarinda itu. Kapolri menjelaskan bahwa pelaku sudah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan.

"Pelaku sudah ditangkap. Percayakan kepada penegak hukum untuk menangkap jaringannya," kata Tito.

Data terakhir mencatat ada empat korban atas insiden ini. Keempatnya saat ini dirawat di RSU Abdul Moeis, Samarinda.

Data korban:

1. Intan Olivia, mengalami luka bakar pada sekujur tubuhnya.

2. Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, 4 tahun, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.

3. Triniti Hutahaya, 3 tahun, mengalami luka di sekujur tubuhnya.

4. Anita Kristobel Sihotang, 2 tahun, mengalami luka bakar.

Kronologis

Gereja Oikumene Sengkotek di Samarinda, Kalimantan Timur, dilempar bom molotov tadi sekitar pukul 10.10 Wita. Empat jemaat gereja terluka akibat ledakan ketika mereka menuju parkiran, salah satunya masih balita. 

“Saat itu korban sedang keluar dari bangunan gereja,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Ajun Komisaris Besar Setyobudi Putro hari ini, Minggu, 13 November 2016. 

Setyobudi lantas menjelaskan kronologi kejahatan itu. Jemaat keluar dari gereja sekitar pukul 10.10 Wita menuju lokasi parkir Gereja Oikumene. Tiba-tiba, ada seorang pria tidak dikenal mengenakan kaus dan celana hitam melemparkan bom molotov. “Bom ini langsung meledak serta melukai sejumlah korban.”

Sesaat setelah bom meledak, Setyobudi meneruskan, pelaku langsung melarikan diri dengan terjun ke Sungai Mahakam di seberang Gereja Oikumene. Warga sekitar gereja menangkap serta memukuli pelaku sebelum diserahkan ke Polsek Samarinda Seberang. “Pelaku masih dalam pemeriksaan personel kami di Polres Samarinda,” ujar Setyobudi. 

Polisi masih melakukan pendataan identitas korban. Korban luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muis, Samarinda. Polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menduga bom bertipe daya ledak rendah itu adalah bom rakitan molotov. Bom molotov biasanya berupa botol beling yang diisi bahan bakar lalu diberi sumbu yang dibakar.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/