Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Sebelum Tewas, Penusuk Kapolsek Tangerang Kota Mengaku Diperintah Pemimpin ISIS

Sebelum Tewas, Penusuk Kapolsek Tangerang Kota Mengaku Diperintah Pemimpin ISIS
(liputan6.com)
Kamis, 20 Oktober 2016 15:11 WIB
JAKARTA - Seorang pria bersenjata tajam yang kemudian diketahui berinisial SA (22) menusuk Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effen dan dua anggota Polres Metro Tangerang lainnya, di Pos Polisi, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kawasan Pendidikan Yupentek, Tangerang Kota, Kamis (20/10/2016).

Polisi terpaksa menembak SA untuk menghentikan aksi brutalnya. Sebelum tewas, pemuda berinisial 22 itu sempat membuat pengakuan yang terekam dalam video.

Dalam video yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/10/2016), SA mengaku menyerang polisi karena mendapat perintah dari seseorang. Ia pun menyebut nama pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

"Tujuannya ke sini apa bawa-bawa pisau seperti itu?" tanya seseorang kepada SA.

"Suruhan khilafah Abu Bakr al-Baghdadi," jawab SA.

Pelaku lalu dicecar untuk mengungkap jaringannya di Indonesia. "Di Indonesia siapa pemimpinmu? Siapa yang mengorganisir? Siapa yang dituakan?"

"Tidak ada, Pak. Saya sendiri, Pak," SA menjawab.

Saat ditanya keberadaan anggota kelompoknya yang ada di Indonesia, SA mengaku tidak tergabung dengan kelompok radikal apapun di Indonesia.

SA tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur. "Pelaku penusukan anggota Polri di Tangerang meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada Liputan6.com.

SA tewas karena kehabisan darah. "Pelaku terkena tembakan dua di kaki dan satu mengenai perut," kata Awi.

SA menyerang tiga polisi di Pos Lantas Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 07.10 WIB, Kamis. Polisi menyita pisau dan badik dari tangan SA. Selain itu ditemukan dua benda diduga bom pipa di dekat lokasi penyerangan.***

Editor:sanbas
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/