https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Membangun Sikap Mental Kewirausahaan Anak Didik

Membangun Sikap Mental Kewirausahaan Anak Didik
Candrianto, ST, M.Pd
Selasa, 28 Juni 2016 09:00 WIB
Penulis: Candrianto, ST, M.Pd (Kepala Sekolah SMK SMTI Padang)

ORANG sukses hidup mandiri, orang gagal bergantung pada orang lain. Ungkapan inilah yang bisa dikatakan sebagai motivasi utama orang-orang sukses di berbagai jenis dunia usaha. 

Diera globalisasi ini persaingan diberbagai bidang semakin ketat. Dalam kondisi seperti ini maka diperlukan generasi muda yang bermental kuat, rajin, bersemangat tinggi, mempunyai jiwa optimis dinamis dan mau bekerja keras serta bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Generasi seperti itulah yang dapat menyelamatkan bangsa kita dari keterpurukan di bidang ekonomi, seperti yang dialami Indonesia saat ini.

Kondisi inilah membuat jajaran SMK SMTI di Kota Padang, terus melakukan upaya-upaya nyata dalam membangkitkan semangat wirasusahawan muda di tengah masyarakat. Apalagi, model pendidikan 3in1 (pendidikan, sertifikasi dan langsung bekerja) yang dikembangkan Kementrian Perindustrian Indonesia di SMTI Padang, memberikan dampak baik bagi dunia usaha tanah air. Karena model ini juga dilaksanakan di enam SMTI yang ada di Indonesia.

Sebagaimana hasil penelitian Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan kegiatan seorang usahawan ditentukan oleh: pendidikan formal (15 %) dan nilai-nilai sikap mental dan kepribadian seseorang (85 %).

Dalam proses pendidikan selama tiga tahun, para generasi muda dididik siap kerja, punya skill yang terakreditasi (kompeten) sehingga ketika mereka menamatkan pendidikan di SMTI Padang, bisa memilih, bekerja atau membuka wirausaha sendiri. Mereka dididik sebagai manusia yang bermental wirausaha yang mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya.

Memang semu ini harus juga dilandasi dengan kemauan keras, manusia yang bersikap mental wirausaha mempunyai keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya. Kita harus menyadari dan mensyukuri bahwa Tuhan telah member modal kepada kita berupa akal dan pikiran, sikap, mental, tenaga, kemauan dan sebagainya. Semua kelebihan yang kita miliki harus dimanfaakan dan ditingkatkan untuk hal-hal positif dalam hidup.

Wirausahawan muda, juga harus memperhatikan dan melakukan pergaulan dengan orang-orang sukses. Karena ini akan memberikan hal yang positif, seperti terpengaruh untuk mencontoh mereka. Jangan beranggapan bahwa mereka yang sukses hanyalah keturunan pengusaha sukses atau konglomerat saja sebab kenyataannya banyak pula pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol.

Apakah kunci keberhasilan usaha mereka? Jawaban utamanya adalah karena mereka memiliki kemauan keras untuk sukses dan keyakinan yang kuatdalam jiwa untuk sukses.

Kemauan keras dapat diartikan adanya komitmen yang tinggi dalam diri seorang sehingga tidak akan pernah menyerah sebelum berhasil memperoleh cita-citanya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan yang kuat dalam jiwa kita adalah sebagai berikut:

1. Kita harus mengenal diri kita sendiri sebagai makhluk yng memiliki kelemahan tetapi memperoleh anugerah kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi kelemahan kita

2. Kita harus percaya kepada diri sendiri bahwa kita memiliki potensi yang tidak kurang kuatnya dengan yang dimiliki orang lain

3. Kita harus mengetahui dengan jelas terhadap tujuan-tujuan serta kebutuhan kita dimana kita bisa mendapatkannya,bagaiman cara mendapatkannya serta kapan dan beberapa lama target waktu untuk mencapainya

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa manusia yang bersikap mental wirausaha setidak-tidaknya memiliki enam kekuatan mental yang membangun kepribadian yang kuat. Kekuatan mental yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Berkemauan keras

2. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi sehingga itu diperlukan: (a) Pengenalan diri; (b) Kepercayaan pada diri sendiri; (c) Pemahaman tujuan dan kebutuhan

3. Kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi sehingga diperlukan adanya: (a) Moral yang tinggi; (b) Disiplin diri sendiri;

4. Ketahanan fisik dan butuh (a) Kesehatan jasmani dan rohani; (b) Kesabaran; (c) Ketabahan.

5. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras

6. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif


Namun demikian, mewujudkan suatu usaha berwiraswasta tentu saja akan menghadapi banyak hambatan seperti adanya resiko, keterbatasan modal, hambatan mental kepribadian dan lain sebagainya. Adanya resiko merupakan hambatan. Resiko dapat dikatakan layaknya bagai kabut gelap. Resiko perlu didekati, dikenal dan dimengerti agar menjadi terang untuk dapat diperhitungkan dan ditundukkan.

Dengan memperkokoh organisasi dan efisiensi, dengan mengerjakan sesuatu memecahkan hambatan itu. Menundukkan resiko perlu kewaspadaan mental. Tanpa keberanian berbuat untuk memecahkannya akan menelorkan keputusan yang menghasilkan kemiskinan, lepasnya tujuan keberhasilan.

Bak kata pepatah, orang sukses menghadapi masalah sebagai tantangan, orang gagal terbawa oleh masalah itu sendiri. Selamat berwirausaha! (***)

Editor:Calva
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/