Abu Sayyaf Kembali Sandera 7 WNI, Minta Tebusan Rp59 Miliar

Abu Sayyaf Kembali Sandera 7 WNI, Minta Tebusan Rp59 Miliar
(viva.co.id)
Kamis, 23 Juni 2016 23:05 WIB
JAKARTA - Tujuh dari 13 anak buah kapal (ABK) Tugboat Charles 001 asal Samarinda, Kalimantan Timur, disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi terkait permintaan tebusan terhadap tujuh WNI yang saat ini masih disandera. Milisi Abu Sayyaf sebelumnya telah membebaskan enam WNI bersama kapal berisi batubara.

Menurut keterangan Jackried Kanselir Maluengseng, keluarga dari Edgar Lahiwu, satu dari enam ABK yang telah dibebaskan. Kelompok Abu Sayyaf ini menuntut tebusan Rp20 juta ringgit atau sekitar Rp59 miliar untuk pembebasan tujuh WNI ini.  Dia menambahkan, Abu Sayyaf memberi batas waktu penyerahan uang tebusan hingga Sabtu, 25 Juni 2016.

“Mereka (Abu Sayyaf) menahan 7 kru lainnya sebagai jaminan untuk permintaan tebusan Rp20 juta ringgit yang harus dibayar PT Rusianto Bersaudara di Samarinda,” ujar Jackried Kanselir Maluengseng, setelah menghubungi ponakannya Edgar Lahiwu, ABK yang sudah dibebaskan, Kamis, 23 Juni 2016 di Manado, Sulawesi Utara.

Hingga saat ini belum ada informasi pasti mengenai kondisi tujuh WNI yang baru saja ditawan. Kelompok Abu Sayyaf, sejak kemarin hanya memberi informasi kepada keluarga korban penyanderaan melalui telepon. Tapi menurut Edgar Lahiwu, tujuh ABK yang disandera dipisahkan oleh dua kelompok.

Kelompok pertama membawa Ferry Arifin (nahkoda), Mohamad Mabrur (KKM) dan Eddy (masinis 2). Sementara kelompok kedua membawa Ismail (chief officer), Mohamad Nasir (masinis 3), Robin Piters (juru mudi) Mohamad Sofyan (oliman).

Ditambahkan Jackried Kanselir Maluengseng, setelah menghubungi ponakannya Edgar Lahiwu, ada enam ABK yang dilepaskan dengan membawa pulang kapal ke Samarinda. Mereka adalah Albertus Temu Slamet (jurumudi 2), Ruddy (jurumudi 3), Edgar Lahiwu (jurumudi 4), Agung (koki), Syahrial (masinis 4) dan Andi Wahyu (second officer).

"Pihak Abu Sayyaf telah menghubungi pemilik kapal dan mengakui bahwa mereka yang melakukan penyanderaan. Itu juga diakui ABK yang dilepas yang sudah saya hubungi dan tanya secara detil satu per satu bersama pemilik kapal,” ujarnya. ***

Editor:sanbas
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77